Apa itu Tafonomi?

Taphonomy adalah studi tentang proses kematian, pembusukan, dan pelestarian. Cabang ilmu ini digunakan di sejumlah bidang, dari paleobiologi hingga forensik, dan merupakan bidang studi yang kaya dan beragam. Siswa taphonomy umumnya mempelajari cabang taphonomy yang berhubungan dengan bidang minat mereka, apakah itu proses fosilisasi atau cara organisme membusuk di lingkungan modern yang berbeda.

Istilah “taphonomy” secara harfiah berarti “hukum penguburan,” dan itu sebenarnya adalah bidang studi kuno. Orang telah lama terpesona oleh kematian dan proses pembusukan, dan banyak siswa awal taphonomy tertarik untuk menemukan teknik untuk memperlambat atau menghentikan pembusukan. Orang Mesir, misalnya, mempraktekkan teknik pembalseman ekstensif yang dirancang untuk mengawetkan mayat mereka, sementara para biksu Buddha secara historis mempelajari sisa-sisa manusia di berbagai kondisi pembusukan untuk merenungkan sifat kematian.

Dalam pengertian paleobiologi dan arkeologi, taphonomy digunakan untuk mengeksplorasi bagaimana dan mengapa organisme diawetkan. Para arkeolog sering frustrasi oleh kurangnya informasi di situs tertentu, dibandingkan dengan koleksi beragam barang dan lainnya, dan penelitian mereka telah menunjukkan mengapa artefak yang luas tetap tertinggal di beberapa tempat, dan menghilang di tempat lain. Orang-orang yang mempelajari sisa-sisa fosil juga tertarik pada taphonomy, karena mereka ingin tahu mengapa fosil terbentuk, dan bagaimana celah dalam catatan fosil tercipta.

Dalam forensik, taphonomy dapat menjadi bagian penting dalam membangun dan membuktikan suatu kasus. Teknisi yang mengkhususkan diri dalam pembusukan sisa-sisa manusia sangat berpengalaman dalam berbagai faktor yang mempengaruhi pembusukan, dari aktivitas serangga hingga suhu, dan mereka sering dapat memberikan wawasan tentang waktu kematian, apakah tubuh dipindahkan atau tidak, dan berapa lama tubuh telah berada di situs tertentu. Taphonomy juga digunakan untuk memeriksa susunan objek di TKP untuk menyaring bukti dari informasi yang tidak penting, dan untuk mencari pola dan petunjuk.

Seorang ahli taphonomi dapat menangani berbagai jenis pembusukan di tempat kerja, dan dia sering kali mahir dalam pekerjaan laboratorium dan ilmu lapangan. Penting bagi seorang taphonomist untuk dapat melihat situs sebelum diganggu, dan untuk mengekstrak informasi dari kondisi situs dan artefak yang ditemukan di sana, dan dia juga harus dapat melakukan tes di laboratorium untuk mengumpulkan informasi tambahan.