Tabel partisi adalah bagian dari kode yang digunakan untuk menunjukkan partisi atau bagian yang berbeda dari Hard Disk Drive (HDD) komputer. Ini biasanya bagian dari Master Boot Record (MBR) pada HDD, yang sering diakses saat komputer dinyalakan untuk menunjukkan bagian drive yang harus digunakan untuk memulainya. Partisi yang berbeda dapat ditunjukkan pada satu tabel, memungkinkan HDD dipecah menjadi beberapa bagian yang dikenali dan ditulis satu per satu. Tabel partisi biasanya ditulis dalam notasi heksadesimal, yang menggunakan angka dan huruf untuk mengekspresikan berbagai nilai numerik.
Struktur dasar tabel partisi cukup rumit ketika pertama kali dilihat, meskipun informasi yang diberikan di dalamnya sebenarnya cukup sederhana. Ini hanyalah salah satu bagian dari MBR pada HDD komputer, yang digunakan saat komputer pertama kali dinyalakan, sebuah proses yang disebut sebagai bootstrap atau “booting”. Ketika komputer dihidupkan, sebuah microchip pada motherboard yang berisi Basic Input/Output System (BIOS) untuk komputer tersebut memulai startup. Namun, selama booting, BIOS menyerahkan kendali sistem dan sisa startup ke HDD di komputer.
Ketika ini terjadi, MBR digunakan oleh komputer untuk menentukan bagaimana bootstrap harus dilanjutkan. Bagian dari MBR adalah tabel partisi, yang menyediakan informasi tentang berbagai partisi pada HDD, meskipun mungkin hanya ada satu di banyak sistem dasar. Dalam tabel partisi ini, satu bagian HDD ditetapkan sebagai partisi boot, yang digunakan untuk memulai, dan bagian lain mungkin hanya digunakan untuk penyimpanan. Beberapa partisi dapat digunakan pada komputer untuk memuat Sistem Operasi (OS) yang berbeda di masing-masingnya, memungkinkan mesin untuk memulai dalam satu OS, tetapi menyediakan sistem yang berbeda bagi pengguna yang dapat digunakan pada komputer yang sama.
Informasi dalam tabel partisi ditulis dalam notasi heksadesimal, yang menggunakan angka “0” hingga “9” dan huruf “A” hingga “F”, yang menunjukkan “10” hingga “15.” Ini adalah sistem basis 16, yang berarti bahwa angka yang ditunjukkan kemudian dikalikan dengan 16 yang dipangkatkan. Misalnya, bilangan heksadesimal “A3” akan menjadi 10×16^1 ditambahkan ke 3×16^0, atau 163. Entri heksadesimal yang lebih panjang seperti “34B” akan menjadi 3×16^2 ditambahkan ke 4×16^1 dan 11×16^0, atau 843. Informasi yang berbeda dapat disampaikan melalui notasi heksadesimal dalam tabel partisi, termasuk identitas partisi boot dan ukuran sektor yang berbeda dalam satu atau lebih partisi pada HDD.