Apa itu Syok Septikemik?

Syok septik, juga dikenal sebagai syok septik, adalah keadaan darurat medis yang dapat terjadi dengan infeksi bakteri, jamur, atau kadang-kadang virus dalam darah. Beberapa orang mungkin berada pada peningkatan risiko untuk mengembangkan syok septikemia, terutama mereka yang menderita diabetes, gangguan yang menekan sistem kekebalan, jenis kanker tertentu, cedera internal, atau penyakit usus, sistem bilier, atau saluran genitourinari. Syok septik dianggap mengancam jiwa, dan biasanya menyebabkan kematian sebanyak 60% dari korbannya. Gejala umumnya segera dan parah dan dapat mencakup mual, muntah, detak jantung cepat, pernapasan cepat, kebingungan mental, ruam merah yang menutupi seluruh tubuh, penurunan buang air kecil atau tidak ada buang air kecil, dan peningkatan jumlah sel darah putih. Sistem kekebalan dapat merespon dengan peradangan yang meluas, yang dapat memperburuk kerusakan organ yang disebabkan oleh infeksi. Syok septik biasanya membutuhkan perawatan medis intensif segera.

Kondisi yang sering mematikan yang dikenal sebagai syok septikemia biasanya terjadi ketika bakteri memasuki aliran darah. Jamur dan virus juga dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan kondisi ini, meskipun hal ini lebih jarang terjadi. Anak-anak, orang tua, dan orang yang sudah sakit dianggap paling rentan terhadap syok septik.

Orang yang menderita diabetes, HIV/AIDS, atau penyakit usus mungkin berisiko lebih tinggi mengalami syok septikemia. Gangguan pada sistem bilier, saluran kemih, atau sistem reproduksi dapat meningkatkan risiko syok septikemia. Orang dengan leukemia atau limfoma mungkin lebih mungkin menderita syok septik. Orang yang menggunakan kateter atau stent untuk jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko infeksi darah, seperti halnya mereka yang baru saja menggunakan obat steroid, baru saja menjalani operasi, baru pulih dari infeksi, atau baru saja mengalami cedera internal.

Infeksi bakteri yang parah pada aliran darah dapat menurunkan tekanan darah dan merusak banyak organ. Respon imun tubuh sering kali menyebabkan peradangan parah dan meluas yang dapat merusak organ lebih lanjut. Gejala infeksi darah umumnya termasuk mual, muntah, buang air kecil berkurang, kurang buang air kecil, ruam seluruh tubuh, tekanan mental atau kebingungan, detak jantung cepat, dan pernapasan cepat. Saat infeksi darah berkembang menjadi syok septikemia, tekanan darah turun, jantung berdebar-debar dapat terjadi, dan suhu tubuh dapat naik atau turun secara berbahaya. Ekstremitas seseorang yang mengalami syok septik dapat menjadi pucat dan dingin saat disentuh.

Sekitar 60% dari mereka yang mengalami syok septikemia akan meninggal karenanya. Perawatan dini dan agresif dianggap penting untuk kelangsungan hidup. Terapi oksigen dan antibiotik intravena biasanya diberikan. Banyak kasus syok septikemia dapat dicegah dengan kebersihan luka yang tepat, pengobatan infeksi yang tepat, dan penggunaan vaksinasi yang tepat.