Pedang menelan adalah orang yang melakukan seni kuno menelan pedang. Proses menelan pedang tidak melibatkan tindakan menelan yang sebenarnya, tetapi justru sebaliknya. Seorang penelan pedang memiringkan kepalanya, mengendurkan sfingter esofagusnya untuk menghindari refleks muntah, kemudian mengayunkan bilah pedang ke dalam faringnya, melalui kerongkongan dan ke dalam perut. Biasanya, penelan pedang hanya akan memasukkan bilah pedang ke tenggorokannya selama beberapa detik sebelum melepaskannya dengan hati-hati, karena bahkan dengan pelatihan, sangat sulit untuk menekan refleks muntah untuk jangka waktu yang lama.
Saat ini, sebagian besar penelan pedang yang tersisa adalah bagian dari sirkus atau bentuk lain dari pertunjukan hiburan keliling. Ini mungkin melibatkan pertunjukan sampingan, atau hanya tampil di pesta kecil atau acara lainnya. Meskipun seni pertunjukan pedang menelan pernah sangat populer di seluruh dunia, popularitasnya memudar sepanjang abad ke-20 karena bentuk hiburan lain, seperti film, televisi, radio, dan komputer, semakin banyak digunakan.
Seperti banyak seniman pertunjukan lainnya, penelan pedang biasanya akan menjadi bagian dari pasar yang cukup ceruk dan biasanya otodidak. Meskipun ada Sword Swallowers Association International (SSAI) yang berusaha keras untuk memastikan seni menelan pedang bertahan, masih sangat sulit untuk menemukan instruktur. Menurut SSAI, proses belajar menjadi penelan pedang bisa memakan waktu beberapa tahun, dan bertahun-tahun lagi untuk menguasai seninya.
Ada juga sejumlah potensi risiko yang sangat serius yang diambil oleh penelan pedang. Meskipun bilah yang dimasukkan ke tenggorokan seseorang mungkin tidak selalu setajam silet, masih ada banyak risiko yang terkait dengan memasukkan panjang logam ke tenggorokan seseorang. Banyak penelan pedang mengeluh sakit tenggorokan karena sering tampil atau saat pertama kali mempelajari prosesnya. Ada juga potensi laserasi ringan hingga parah pada bagian dalam esofagus, faring, dan perut selama proses menelan pedang.
Meskipun ada relatif sedikit kasus kematian penelan pedang yang tercatat karena kecelakaan saat tampil, itu masih merupakan bentuk seni yang berbahaya. Siapa pun yang mempertimbangkan untuk belajar menelan pedang harus melakukannya dengan sangat hati-hati dan harus berlatih mengendalikan refleks muntahnya terlebih dahulu. Untuk menjadi penelan pedang membutuhkan banyak usaha, latihan, dan kehati-hatian yang ekstrim.