Apa itu Sweet Annie?

Sweet Annie, juga dikenal sebagai Sweet Wormwood, adalah ramuan lebat yang berasal dari Asia dan Eropa dan sekarang tumbuh di seluruh dunia. Ini tidak biasa terlihat di kebun dan sering dianggap sebagai gulma, karena sangat kuat dan mudah menyebar. Meskipun tanaman ini tidak terlalu menarik, terkadang ditanam karena aromanya yang menyenangkan dan memabukkan. Ini juga telah digunakan untuk sejumlah aplikasi obat sejak zaman kuno.

Sweet Annie memiliki daun hijau seperti pakis dan bunga kuning kecil. Ini memiliki batang tunggal, dan tanaman rata-rata 6 1/2 kaki (2 meter) tingginya. Kadang-kadang dikeringkan untuk digunakan dalam rangkaian bunga, di mana ia menjadi tanaman pengisi yang baik, atau dalam karangan bunga. Ini juga menahan warna hijau dan aroma yang menyenangkan saat dikeringkan dan membuat tambahan yang bagus untuk sachet. Orang terkadang mewarnainya untuk memberikan aksen warna-warni pada rangkaian bunga kering.

Beberapa orang memilih untuk menanam Sweet Annie di kebun mereka, dan menanamnya cukup mudah dari biji jika ditanam setelah ada kemungkinan cuaca beku. Ini adalah tahunan dan akan muncul kembali setiap tahun tanpa banyak usaha dari pihak tukang kebun. Diperlukan lebih banyak upaya untuk mengendalikannya daripada memastikannya berkembang. Beberapa orang dapat mengalami ruam karena menangani tanaman ini, tetapi menyemprotkannya dengan hairspray sebelum panen dapat membantu.

Penggunaan Sweet Annie dalam pengobatan berasal dari Tiongkok kuno, di mana ia digunakan untuk mengobati demam. Pada tahun 1970, sebuah teks abad ke-4 M tentang tanaman obat yang ditemukan di sebuah makam Cina menyebabkan penemuan kembali sifat-sifat farmasinya. Obat yang dikembangkan dari tanaman itu digunakan untuk mengobati malaria pada tentara Cina yang ditempatkan di Vietnam. Artemisinin, antimalaria yang ada di Sweet Annie, pertama kali diekstraksi pada tahun 1972 dan masih digunakan di seluruh dunia, meskipun biasanya dalam kombinasi dengan antimalaria lainnya.

Sweet Annie juga terkadang diberikan dalam bentuk teh, meskipun kemanjuran metode ini masih bisa diperdebatkan. Selain mengobati malaria, baru-baru ini terbukti menjanjikan untuk melawan jenis kanker tertentu, terutama kanker payudara, kanker prostat, dan leukemia.

Di Cina, khususnya Provinsi Hubei, orang merendam tanaman ini dalam cuka beras dan memakannya sebagai kelezatan seperti salad. Ini sangat berharga dan seringkali harganya lebih mahal daripada daging.