Apa itu Supernova?

Supernova adalah bencana kematian bintang, yang ditandai dengan keluaran energi yang sangat besar. Di Bima Sakti, supernova relatif jarang, dengan beberapa insiden penting sejarah supernova tercatat sejauh 185 CE. Banyak supernova sebelumnya mungkin menjadi topik pembicaraan dan perhatian di antara orang-orang yang menyaksikannya. Di sekitar alam semesta, beberapa ratus diamati dan dicatat setiap tahun, memberikan informasi tentang pembentukan alam semesta dan benda-benda di dalamnya.

Ada dua tipe dasar supernova, meskipun masing-masing tipe dipecah menjadi subtipe. Dalam kasus Tipe Satu, ketidakstabilan muncul dalam susunan kimiawi bintang, yang menyebabkan ledakan termonuklir dengan kekuatan yang luar biasa. Suhu inti bintang naik sebagai akibat dari tekanan dan ketidakseimbangan, yang pada akhirnya memicu bintang dalam ledakan yang terkadang dapat terlihat dengan mata telanjang dari Bumi.

Supernova Tipe Dua melibatkan runtuhnya inti bintang, memicu reaksi kimia yang menyebabkan pusat bintang pada dasarnya meledak. Inti bintang terkompresi menjadi bintang neutron, sedangkan lapisan luar bintang terlempar ke ruang sekitarnya. Bintang neutron adalah bintang yang sangat padat, semua yang tersisa dari inti terkompresi bintang yang meledak dalam supernova Tipe Dua. Bintang neutron memiliki sejumlah sifat yang tidak biasa yang membuatnya sangat menarik bagi para astronom.

Para astronom mempelajari supernova karena mereka dapat memberikan informasi berharga tentang alam semesta. Ketika bintang meledak, mereka awalnya membentuk awan plasma, menciptakan gelombang kejut yang meninggalkan tanda yang berbeda. Bintang ini juga mendistribusikan logam berat ke seluruh alam semesta, dan sejumlah besar energi di balik supernova dapat membuatnya sangat mudah dikenali oleh seorang astronom. Dengan mengidentifikasi dan mempelajari supernova, para astronom dapat mempelajari lebih lanjut tentang ukuran alam semesta dan benda-benda di dalamnya. Supernova menciptakan materi yang kemudian menjadi Tata Surya, dan supernova mungkin pada akhirnya akan menghancurkan tata surya kita juga.

Secara historis, kemunculan supernova di Bima Sakti telah memicu diskusi dan perdebatan. Supernova membantu para ilmuwan awal untuk belajar tentang dunia di sekitar mereka, tetapi juga merangsang respons umum di antara penduduk. Supernova dapat berlangsung selama berminggu-minggu, dan supernova yang dekat akan membakar lebih terang daripada matahari. Banyak budaya takut bahwa kemunculan supernova menandakan akhir dunia, atau murka Tuhan yang murka.