Sunat adalah prosedur pembedahan di mana kulup penis diangkat. Operasi ini biasanya terjadi segera setelah lahir, tetapi dapat dilakukan kapan saja dalam kehidupan seorang pria. Ada metode yang berbeda dalam melakukan sunat, masing-masing memberikan hasil yang berbeda. Sunat ketat, misalnya, adalah sunat yang menyisakan sesedikit mungkin kulup.
Berbagai jenis sunat disebut dalam dua cara. Yang pertama menunjukkan berapa banyak kulit yang tertinggal setelah prosedur; sunat ketat memiliki lebih sedikit kulit yang tersisa daripada yang longgar. Istilah kedua mengacu pada lokasi sayatan dan bekas luka yang dihasilkan. Sunat tinggi meninggalkan bekas luka di sekitar penis lebih dekat ke perut, sementara sunat rendah menghasilkan jaringan parut tepat di belakang kepala penis, atau kepala penis.
Dokter dapat merekomendasikan sunat jika ada kondisi medis tertentu. Jika bayi menunjukkan cacat lahir genital, seperti posisi uretra yang tidak tepat, penis bengkok atau tidak ada pemisahan kulit penis dan skrotum, sunat sering dilakukan bersamaan dengan operasi korektif. Sunat yang direkomendasikan secara medis dapat terjadi di kemudian hari juga, misalnya dalam kasus seperti phimosis, di mana kulup terlalu ketat untuk memungkinkan retraksi yang tepat. Prosedur ini sering ditunda sampai pubertas, pada saat itu kulup harus dapat ditarik kembali sepenuhnya. Melakukan operasi sebelum itu dapat mengakibatkan sunat ketat menghilangkan terlalu banyak kulit.
Studi tentang keuntungan dan kerugian sunat pada bayi sehat memberikan hasil yang beragam. Untuk alasan ini, kebanyakan dokter tidak menganjurkan atau melarang sunat rutin. Keputusan untuk menyunat atau tidak biasanya diserahkan kepada orang tua bayi, yang mungkin mempertimbangkan faktor agama, budaya, dan faktor lain, seperti apakah ayah atau kakak laki-laki anak tersebut disunat.
Pria dewasa yang tidak disunat dapat memilih untuk menjalani prosedur ini karena sejumlah alasan. Mereka yang motifnya murni kosmetik sering menyukai sunat ketat karena membiarkan kelenjar terbuka sepanjang waktu, memberikan tampilan telanjang yang biasanya dikaitkan dengan penis yang disunat. Sunat ketat juga mencegah akumulasi smegma, sekresi sebasea yang dapat menumpuk di bawah kulup pria yang tidak disunat atau disunat secara longgar, dan dapat mengurangi jumlah infeksi saluran kemih yang dialami pria tersebut. Praktik kebersihan yang tepat dapat menghilangkan kedua masalah ini dalam banyak kasus.