Subwoofer pasif adalah speaker tanpa daya yang bertanggung jawab untuk mereproduksi frekuensi rendah secara ketat. Speaker ini ditenagai melalui amplifier eksternal dan umumnya mereproduksi frekuensi bass dalam kisaran 20 – 200 hertz (Hz) pada peralatan audio rumahan, dan di bawah 100 Hz pada sistem suara profesional. Subwoofer adalah bagian integral dari sistem suara apa pun karena dirancang khusus untuk mentransmisikan frekuensi bass dengan kejelasan yang lebih besar daripada speaker full range.
Ada dua jenis subwoofer: subwoofer aktif dan pasif. Subwoofer aktif memiliki sumber daya yang terpasang pada penutup speaker dan dapat langsung dicolokkan ke catu daya eksternal, seperti stopkontak. Subwoofer pasif membutuhkan sumber daya eksternal dan biasanya ditenagai dari penerima di sistem audio rumah atau penguat daya di sistem suara profesional.
Subwoofer dapat dipasang di berbagai penutup loudspeaker, tergantung pada tujuan sistem suara. Enklosur untuk subwoofer pasif dalam sistem suara audio mobil mungkin sangat berbeda dari enklosur yang digunakan untuk menampung subwoofer untuk stadion olahraga. Penutup subwoofer juga dapat dibuat dari berbagai bahan termasuk kayu atau plastik. Bahan bangunan yang digunakan untuk membangun penutup subwoofer juga memainkan peran penting dalam bagaimana frekuensi bass beresonansi ke audiens yang mendengarkan.
Saat menggunakan subwoofer pasif, crossover akan diperlukan untuk memastikan bahwa sistem suara beroperasi pada kinerja puncak. Crossover mengambil jangkauan penuh dari sinyal audio dan hanya mengirimkan frekuensi rendah ke subwoofer, sambil mengirimkan frekuensi tinggi dan menengah ke pengeras suara. Sistem suara menggunakan crossover karena subwoofer dirancang hanya untuk mentransmisikan frekuensi rendah, sehingga tidak efisien untuk mengirim frekuensi tinggi dan menengah ke subwoofer karena tidak dapat mentransmisikan frekuensi ini. Crossover memastikan bahwa subwoofer hanya menerima frekuensi yang dapat ditransmisikan ke audiens yang mendengarkan.
Di lingkungan audio rumahan, subwoofer pasif memungkinkan speaker yang lebih kecil mentransmisikan frekuensi tinggi dan menengah, sedangkan subwoofer mentransmisikan frekuensi bass. Hal ini memungkinkan sistem audio memiliki footprint yang lebih kecil tanpa mengorbankan kualitas transmisi frekuensi yang lebih rendah. Dalam aplikasi profesional, seperti di klub dansa atau gereja, subwoofer pasif memungkinkan suatu tempat untuk mengirimkan frekuensi bass ke audiens yang lebih besar pada volume yang sangat tinggi.