Suara aktif adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi gaya penggunaan kata kerja dalam bahasa Inggris. Ketika kata kerja dianggap aktif, subjek kata kerja melakukan beberapa tindakan pada objek. Alternatifnya dianggap suara pasif, di mana subjek dan objek dibalik, dan subjek menerima tindakan. Dengan cara ini, kata kerja aktif sering dianggap lebih bersemangat dan deskriptif daripada alternatif pasifnya dan memberikan subjek kalimat fokus yang tepat.
Kata kerja transitif — kata kerja yang subjeknya memerlukan objek untuk membentuk kalimat lengkap — adalah satu-satunya jenis kata kerja yang mampu bersuara. Dalam contoh kalimat, “Jane menampar Tommy,” kata kerja “menampar” digunakan dalam kalimat aktif untuk menunjukkan tindakan apa yang diambil Jane terhadap Tommy. Atau, dalam kalimat pasif, “Tommy was slapped by Jane,” keluar lebih panjang dan mengubah fokus kalimat dari Jane menjadi Tommy.
Mengingat contoh sederhana di atas, beberapa aspek penting dari suara aktif muncul. Dalam kebanyakan kasus, kata kerja pasif adalah beberapa bentuk kata kerja “menjadi,” seperti “adalah, dulu, dulu.” Jika pembaca mencari salah satu dari infleksi ini, ia dapat dengan cepat mengungkapkan apakah kalimat tersebut menggunakan kalimat aktif atau pasif. Kalimat, atau klausa kalimat, yang ditulis dengan suara aktif juga menghilangkan preposisi, yang mengurangi kalimat yang terlalu bertele-tele dari komposisi tertentu. Mengubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif, kemudian, sering kali merupakan masalah mengganti subjek dan objek, menghilangkan kata kerja “menjadi” dan kata depan yang terkait, dan memberi subjek kata kerja yang menjelaskan apa yang dilakukannya pada kalimat tersebut. obyek.
Namun, ada kasus ketika kata kerja “menjadi” akan ditemukan dalam kalimat yang menggunakan suara aktif. Perhatikan contoh kalimat, “Tommy menarik rambut Jane.” Dalam apa yang disebut konjugasi progresif, kata kerja “menjadi” dapat digunakan dengan present participle dari kata kerja yang masih menunjukkan subjek melakukan tindakan. Dengan menggunakan konjugasi progresif, contoh di atas akan menjadi, “Tommy sedang menarik rambut Jane.” Kedua kalimat tersebut menunjukkan tindakan yang dilakukan Tommy, subjek, terhadap Jane, meskipun kalimat kedua menggunakan infleksi “to be”.
Konjugasi progresif bukan satu-satunya cara suara pasif dan aktif mungkin bingung. Terkadang, kata kerja pasif tersirat dalam sebuah kalimat. Ambil contoh, kalimat, “Tamparan yang diberikan oleh Jane memberi Tommy pelajaran yang berharga.” Ada tersirat “itu,” yang jika ditulis sebelum kata kerja “diberikan,” akan membuat kalimat terlalu bertele-tele. Meskipun infleksi “to be” tidak benar-benar muncul dalam kalimat, implikasinya tetap memberikan kalimat pasif pada klausa.