Apa itu Studi Praklinis?

Studi praklinis memiliki banyak nama, seperti studi nonklinis dan pengembangan praklinis. Jenis penelitian ini digunakan untuk menentukan tahap penelitian yang terjadi sebelum uji klinis atau pengujian pada manusia benar-benar dapat dimulai. Ini memiliki satu tujuan utama: untuk mengevaluasi keamanan produk baru.
Ada banyak produk yang menjalani studi praklinis. Beberapa produk yang paling umum untuk menjalani jenis penelitian ini termasuk obat-obatan, peralatan medis, kosmetik, dan solusi terapi gen. Penting untuk dicatat bahwa obat-obatan juga melalui banyak perangkat pengujian lain ketika menjalani penelitian praklinis.

Informasi yang diperoleh dari interpretasi data dalam studi praklinis sangat berharga. Studi-studi ini mencegah produk berbahaya dan beracun memasuki lingkungan dan masyarakat setempat. Melalui studi, para peneliti telah mampu mempercepat penemuan obat dan merampingkan proses pengembangan obat. Ini sangat penting untuk kemajuan teknologi medis.

Sebagian besar studi praklinis melibatkan penggunaan hewan, termasuk tikus, ayam, monyet, dan babi guinea. Peneliti menguji produk pada hewan dan kemudian mengamati efeknya pada kesehatan hewan. Produk hanya lulus studi jika tidak mempengaruhi hewan dengan cara yang berbahaya. Jika suatu produk tidak memiliki efek berbahaya atau dapat diamati pada hewan, maka pengujian pada manusia sering disetujui.

Selain untuk memahami keamanan suatu produk, penelitian juga sering digunakan untuk penelitian umum dan pendidikan. Universitas, perusahaan farmasi, dan fasilitas penelitian sering menggunakan studi praklinis untuk mengumpulkan penelitian ilmiah dan biomedis. Studi praklinis telah berkembang selama bertahun-tahun. Banyak lembaga penelitian yang melakukan penelitian tersebut mengadopsi kebijakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas uji klinis.

Dalam beberapa kasus, penemuan obat merupakan hasil studi praklinis. Misalnya, vaksin sering dibuat dengan terlebih dahulu menjalani studi semacam itu. Tanpa penelitian, banyak obat dan prosedur yang menyelamatkan nyawa tidak akan ada saat ini. Studi telah menghasilkan banyak terobosan dalam kedokteran dan sains. Diperkirakan jutaan nyawa telah diselamatkan melalui studi praklinis.