Apa itu Struktur Bumi?

Struktur Bumi berlapis, dan umumnya dibagi menjadi empat bagian: kerak silikat, mantel kental, inti luar besi-nikel cair, dan inti dalam besi-nikel padat. Kadang-kadang, mantel dibagi lagi menjadi mantel dalam dan mantel luar, berdasarkan perbedaan jenis batuan, suhu, kepadatan, dan viskositas. Kerak bumi, yang merupakan satu-satunya bagian Bumi yang relatif dingin dan benar-benar padat, membentuk kurang dari 1% dari total volumenya.

Bagian pertama dari struktur Bumi, kerak, terdiri dari batuan dingin yang mengambang di atas mantel kental. Ketebalan kerak bumi bervariasi terutama tergantung pada apakah itu samudera (5 km (3 mil) sampai 10 km (6 mil) tebal) atau benua (30 km (20 mil) sampai 50 km (30 mil) tebal). Kerak samudera terdiri dari batuan padat seperti gabro, basal, dan diabas, sedangkan kerak benua terdiri dari batuan yang agak ringan seperti granit. Lubang terdalam yang pernah digali manusia ke dalam kerak bumi adalah 11.26 km (7.62 mil), sekitar sepertiga dari jalan menuju mantel.

Di bawah kerak adalah mantel, bagian yang paling dangkal terdiri dari batuan seperti olivin, piroksen, spinel, dan garnet, sedangkan bagian yang lebih dalam terbuat dari mineral polimorf bertekanan tinggi dengan komposisi unsur yang sama seperti batuan di atas. Mantel adalah padatan plastik yang mengalir perlahan selama ribuan tahun, menciptakan arus konveksi yang mirip dengan yang terlihat ketika pasta dimasukkan ke dalam air mendidih, hanya pada kecepatan yang jauh lebih lambat. Arus konveksi ini dapat membuat hotspot vulkanik dan menyebabkan pergeseran benua. Mantel adalah bagian paling tebal dari struktur Bumi, dengan ketebalan sekitar ~2,890 km (1,800 mil), dan merupakan 70% dari volume Bumi. Para ilmuwan telah belajar banyak tentang mantel dengan mempelajari cara pengaruhnya terhadap gelombang seismik yang melewatinya.

Bagian paling tengah dari struktur Bumi adalah mantel luar dan dalam. Inti luar terbuat dari besi cair dan nikel. Pada kedalaman ini, suhu cukup untuk melelehkan besi dan nikel, tetapi tekanan tidak cukup untuk memaksanya menjadi padat. Inti luar mengandung sebagian besar besi dan nikel planet, yang tenggelam ke inti ketika Bumi sedang dalam proses pembentukan sekitar 4.6 miliar tahun yang lalu. Arus eddy di inti luar diyakini menghasilkan medan magnet bumi. Inti bagian dalam memiliki susunan yang mirip dengan inti bagian dalam, tetapi tekanan di sana cukup untuk membuatnya menjadi padat. Suhu di inti bagian dalam bisa melebihi suhu di permukaan Matahari.