Istilah “ligamen tegang” sebenarnya adalah istilah yang tidak tepat. Ligamen tidak bisa tegang; hanya otot dan tendon yang bisa tegang. Namun, ligamen bisa terkilir, jadi alih-alih menyebut cedera itu ligamen tegang, itu harus disebut ligamen terkilir. Kesamaan antara kedua kata tersebut sering menyebabkan kebingungan, dan sering terdengar orang menyebut cedera ligamen sebagai ligamen yang tegang. Ligamentum terkilir terjadi ketika jaringan fibrosa yang menghubungkan tulang dalam sendi mengalami tekanan berlebihan, peregangan berlebihan, atau terpelintir secara tidak wajar, mengakibatkan robekan kecil pada serat ligamen.
Sementara istilah “ligamen tegang” tidak akurat, ketegangan dan keseleo sangat mirip. Kedua cedera melibatkan robeknya jaringan, dan kedua cedera memerlukan istirahat yang cukup, icing, dan rehabilitasi untuk pulih sepenuhnya dari cedera. Satu-satunya perbedaan nyata adalah jenis jaringan yang rusak: ketegangan hanya mengacu pada otot dan tendon, dan keseleo hanya mengacu pada ligamen. Ketika ligamen tegang, seseorang akan merasakan nyeri yang tiba-tiba atau tajam pada sendi tertentu, diikuti oleh nyeri tekan atau nyeri. Keseleo ligamen kecil mungkin tidak menghalangi seseorang untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik, tetapi keseleo yang lebih sedang atau parah akan membutuhkan waktu yang cukup untuk sembuh. Ligamen yang terkilir umumnya membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada ketegangan otot.
Sebagian besar kebingungan – menyebut cedera sebagai ligamen yang tegang daripada yang terkilir – juga diabadikan karena cedera sering kali terasa serupa dan perawatannya serupa. Cedera juga bisa terjadi dengan cara yang sama. Memutar secara tidak wajar, menanggung beban tak terduga atau beban yang lebih berat daripada yang dapat ditangani oleh otot atau ligamen, atau trauma langsung dapat menyebabkan ketegangan otot atau keseleo ligamen. Kedua cedera dapat disertai dengan pembengkakan atau memar, nyeri tekan, nyeri, dan kehilangan mobilitas, dan keduanya dapat dibantu dengan icing dan istirahat. Keseleo dan ketegangan yang paling parah seringkali memerlukan pembedahan juga, karena ligamen atau otot menjadi benar-benar pecah dan harus disambungkan kembali.
Ligamen yang terkilir harus dirawat menggunakan metode RICE: istirahat, es, kompresi, dan elevasi. Istirahat memungkinkan ligamen untuk sembuh sendiri, dan mengurangi risiko cedera ulang. Es terus membengkak dan mengurangi rasa sakit. Kompresi juga membuat pembengkakan turun, dan elevasi meningkatkan aliran darah dan mencegah memar dan bengkak. Ligamen yang terkilir dapat memakan waktu mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu untuk sembuh.