Stenosis koroner adalah suatu kondisi di mana arteri koroner menjadi meruncing dan didukung oleh bahan-bahan seperti lemak atau kolesterol. Arteri koroner adalah pembuluh darah yang terletak di jantung yang bertanggung jawab untuk menyediakan jantung dengan darah. Jika arteri menjadi menyempit, hal itu dapat sangat mempengaruhi fungsi jantung dan pada akhirnya bisa berakibat fatal.
Jika arteri koroner menjadi terluka entah bagaimana, dapat mengakibatkan stenosis koroner. Kolesterol adalah bahan padat yang dapat menempel pada bagian dalam pembuluh darah dan mempengaruhi kemampuannya untuk membawa darah ke jantung. Memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darah dapat merusak arteri koroner, seperti halnya memiliki tingkat tekanan darah tinggi. Merokok juga dapat menyebabkan kondisi tersebut karena nikotin dalam rokok dapat membuat pembuluh darah menjadi menyempit dan lebih rentan tersumbat.
Contoh ringan dari stenosis mungkin tidak memiliki gejala apapun. Setelah kondisinya memburuk dan arteri menjadi lebih meruncing, dapat mengakibatkan rasa sesak di dada karena harus melawan bahan yang tersumbat untuk mengalirkan darah. Ini juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas, terutama setelah aktivitas fisik, karena jantung tidak memiliki banyak oksigen dari darah. Jika tidak diobati, darah di arteri dapat menggumpal dan benar-benar menghalangi suplai darah ke jantung, yang mengakibatkan serangan jantung.
Stenosis koroner dapat diobati dengan penggunaan obat-obatan. Seorang dokter mungkin meresepkan obat pengencer darah sehingga darah dapat lebih mudah melewati arteri koroner yang menyempit. Jika seseorang memiliki kadar kolesterol tinggi, ia dapat minum obat untuk menurunkan jumlah kolesterol dalam darah, sehingga lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan penyumbatan. Obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah dapat mencegah stenosis memburuk.
Kondisi ini juga dapat diobati dengan operasi. Salah satu operasi yang paling umum untuk stenosis koroner adalah angioplasti, di mana ahli bedah memasukkan balon yang tidak terisi ke area yang tersumbat dan menggunakan instrumen untuk mengisi balon dengan udara. Ini memaksa bahan berlebih lebih dekat ke dinding arteri, membebaskan ruang bagi darah untuk dipompa. Kasus yang lebih serius, seperti ketika lebih dari satu arteri tersumbat, mungkin memerlukan operasi bypass. Seorang ahli bedah memotong sepotong vena dari bagian tubuh lain dan menempelkannya ke area yang tersumbat untuk mengarahkan darah di sekitar arteri koroner yang menyempit.
Seiring bertambahnya usia, seseorang lebih mungkin mengalami stenosis koroner, tetapi kondisinya mungkin juga turun-temurun. Ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, tetapi dapat terjadi pada siapa saja. Memiliki gaya hidup yang tidak banyak bergerak atau menjadi gemuk menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan stenosis. Ini dapat dicegah dengan berolahraga setiap hari, makan makanan rendah lemak jenuh, tidak merokok, dan mencari pengobatan untuk kolesterol tinggi atau tekanan darah.