Stenografi adalah praktik menulis dengan singkatan, baik dengan tangan atau dengan mesin stenograf khusus. Selama abad ke-20, stenografi merupakan keterampilan yang diperlukan bagi sekretaris, reporter, dan orang lain yang perlu merekam informasi tertulis dengan cepat dan akurat. Meskipun keterampilan ini kurang digunakan saat ini, keterampilan ini masih berharga di beberapa lingkungan, seperti ruang sidang, di mana transkripsi peristiwa secara real time diwajibkan oleh hukum.
Orang-orang telah berlatih stenografi hampir selama mereka menulis. Sistem steno dapat bekerja dalam beberapa cara berbeda, dan banyak bahasa telah melahirkan berbagai macam sistem steno. Beberapa sistem bergantung pada simbol yang mewakili huruf, suara, atau konsep tertentu, sementara yang lain menggunakan huruf yang dikenal, tetapi memberikan makna baru pada huruf untuk tujuan penulisan singkat.
Dalam semua kasus, tujuan stenografi adalah untuk memudahkan penulisan sesuatu dengan cepat dan dengan akurasi tinggi. Dengan menggunakan stenografi, seseorang dapat merekam informasi jauh lebih cepat daripada yang bisa dia tulis. Stenografi tulisan tangan telah menjadi gudang senjata sekretaris, jurnalis, dan pencatat lainnya selama berabad-abad, dengan beberapa orang mengembangkan sistem mereka sendiri untuk membuat steno yang disandikan yang tidak dapat dibaca oleh orang lain. Sistem yang dikodekan dapat berguna bagi orang yang ingin dapat menangani informasi sensitif dengan aman.
Mesin Stenotype biasanya memiliki array kecil dari kunci yang dioperasikan oleh “chording,” di mana beberapa tombol dipukul pada saat yang sama untuk merekam seluruh baris data. Pengguna stenotipe dapat mewakili seluruh kalimat hanya dengan beberapa huruf, bergantung pada pengetahuannya tentang sistem stenotipe tertentu dan di mana huruf ditempatkan pada cetakan kertas. Dalam banyak kasus, beberapa arti dapat diberikan pada huruf yang sama pada posisi yang sama, dengan interpretasi hasil cetakan tergantung pada konteksnya.
Salah satu hal yang menarik tentang stenografi adalah bahwa meskipun secara teknis bersifat universal, banyak orang mengalami kesulitan membaca hal-hal yang ditulis dalam bentuk steno oleh orang lain. Beberapa orang, seperti pelapor pengadilan, diharuskan untuk mempelajari dan menggunakan sistem standar agar pemeriksaan transkrip secara independen dapat dilakukan. Banyak orang juga suka mempelajari sistem yang sudah mapan sehingga mereka dapat mempekerjakan ahli transkripsi untuk “membongkar” steno mereka menjadi teks lengkap. Bagi orang yang menggunakan sistem yang tidak biasa atau memodifikasi sistem, bahkan secara tidak sengaja, komunikasi singkat dapat terlihat seperti omong kosong total bagi orang lain.