Apa Itu Stalagmometer?

Stalagmometer adalah alat yang terdiri dari tabung kapiler dengan bagian tengah yang lebar berbentuk bola lampu dan bagian bawah yang sempit yang bersama-sama memungkinkan cairan membentuk tetesan saat jatuh dari tabung. Ini digunakan dalam proses yang dikenal sebagai metode penurunan berat untuk membandingkan jumlah dan berat tetesan cairan tertentu dengan cairan referensi, seperti air. Instrumen ini digunakan oleh ahli kimia dan fisikawan untuk mengukur tegangan permukaan cairan. Stalagmometer juga dikenal sebagai stactometer dan stalogometer.

Selama percobaan, stalagmometer digantung secara vertikal dan cairan ditambahkan ke tabung dan dibiarkan mengalir keluar. Bagian bawah tabung yang sempit memastikan bahwa cairan membentuk setetes di ujungnya. Cairan dengan tegangan permukaan rendah akan menghasilkan tetesan yang lebih kecil daripada cairan dengan tegangan permukaan tinggi.

Ketika jumlah cairan dalam tetesan, atau volumenya, mencapai nilai maksimumnya, cairan akan jatuh dari tabung. Nilai maksimum zat cair adalah titik ketika berat zat cair dalam tetesan mencapai keadaan setimbangnya dalam tegangan permukaan. Dengan kata lain, cairan mulai turun dari dasar tabung kapiler ketika berat tetesan sama dengan keliling dikalikan dengan tegangan permukaan.

Tegangan permukaan adalah karakteristik fisik cairan. Molekul cairan tertarik satu sama lain karena gaya kohesif, atau elektron bermuatan positif dan negatif. Cairan sering membentuk tetesan karena molekul mudah membentuk bentuk bola untuk meminimalkan luas permukaan volume tetap.

Tabung kapiler datang dalam ukuran mulai dari 2.5 mililiter hingga 5.0 mililiter. Stalagmometer 2.5 dan 5.0 mililiter adalah ukuran yang paling umum digunakan. Stalagmometer 3.5 mililiter digunakan untuk mengukur cairan kental — atau cairan yang kental dan tidak mengalir dengan cepat.

Koloid adalah salah satu jenis cairan yang dapat digunakan untuk mengukur stalagmometer. Jenis cairan ini terdiri dari zat yang telah dipecah menjadi partikel mikroskopis dan dicampur secara merata di seluruh cairan lain. Contoh koloid adalah susu homogen. Obat cair yang bersifat koloid digunakan dalam terapi intravena (IV) dan untuk menggantikan cairan dalam tubuh seseorang. Stalagmometer digunakan untuk mengukur tegangan permukaan dan kecepatan jatuh obat, yang digunakan untuk menentukan cara memberikan jumlah cairan yang tepat kepada pasien.
Kegunaan lain stalagmometer adalah untuk mengukur tegangan permukaan bahan pembasah — seperti asam kromat, tetesan asam, dan nikel — untuk menentukan jumlah yang dibutuhkan untuk membuat rendaman elektroplating dalam kimia. Elektroplating digunakan untuk membuat lapisan tipis suatu zat pada permukaan suatu material, seperti emas yang dilapisi. Proses ini digunakan untuk memberikan suatu zat sifat fisik yang mungkin tidak dimilikinya, seperti ketahanan terhadap korosi.