Istilah spork adalah perkawinan dari dua kata, sendok dan garpu. Spork sebenarnya adalah salah satu peralatan tertua kita yang masih digunakan, dan kebanyakan orang percaya bahwa spork dibuat sejak Abad Pertengahan. Spork, yang menampilkan mangkuk bulat seperti sendok, dengan ujung kecil untuk menusuk makanan, tidak dipatenkan sampai abad ke-19, meskipun spork sudah ada jauh sebelum zaman ini. Beberapa sporks bahkan memiliki sisi pemotongan pada sendok dan dapat disebut splayds.
Banyak orang juga menggunakan istilah sendok runcible, pertama kali digunakan dalam puisi Edward Lear, “The Owl and the Pussycat,” untuk menggambarkan spork. Ini sebenarnya tidak akurat. Gambar sendok runcible dari Lear tidak menunjukkan sendok dengan tine, dan dia pada dasarnya mengarang kata, “runcible.” Namun, beberapa kamus terkenal sekarang menggambarkan sendok runcible sebagai kata alternatif untuk spork.
Spork memiliki beberapa kegunaan populer. Spork plastik sering diberikan sebagai peralatan makan di restoran cepat saji. Kentucky Fried Chicken diyakini sebagai restoran cepat saji pertama yang melakukannya, tetapi sekarang banyak restoran cepat saji terkenal menawarkan sporks plastik. Kantin sekolah sering menawarkan spork kepada anak-anak yang memesan makan siang panas, dan spork juga umum di penjara karena tidak mudah diubah menjadi senjata.
Sebuah spork bisa menjadi peralatan pertama bayi, atau jenis garpu pertama. Karena gigi spork cukup tumpul, mulut bayi tidak akan terluka saat mereka masih belajar mengoordinasikan diri untuk makan sendiri. Ini bisa membuat makan sedikit lebih mudah dan pasti lebih menyenangkan.
Penggunaan lain yang populer dari spork adalah sebagai peralatan untuk backpacking. Ini mungkin terbuat dari logam ringan, seperti titanium. Saat membawa beban menjadi perhatian dalam perjalanan backpacking yang panjang, membawa spork lebih masuk akal daripada membawa garpu dan sendok. Beberapa backpacker lebih memilih splayd untuk tujuan ini, karena mereka dapat mengambil, menombak, atau memotong dengan splayd.
Anda juga dapat mendengar referensi tentang seseorang yang “dipermalukan” di Internet. Ini mengacu pada menusuk seseorang dengan cara yang tidak berbahaya, atau menusuknya dengan spork. Penggunaan metafora ini terjadi dengan frekuensi di ruang obrolan dan merupakan pernyataan yang dimaksudkan untuk menghibur dan tidak mengancam tamu lain yang mengobrol.