Sebuah spondee adalah jenis kaki metrik dalam puisi yang menunjukkan kaki yang hanya berisi dua suku kata, yang keduanya ditekankan. Ini berbeda dengan kaki bersuku kata metrik yang lebih umum — iambs dan trochee — yang terdiri dari suku kata yang tertekan dan tidak tertekan. Penggunaan jenis kaki ini menghalangi variasi nada antara dua komponen spondee itu sendiri. Ini berarti hampir secara eksklusif digunakan untuk membuat satu kaki menonjol di antara yang lain dan bukan sebagai bentuk metrik untuk keseluruhan puisi atau bahkan satu baris puisi.
Sama seperti jenis kaki lainnya, seperti iamb, trochee, dan dactyl, spondee adalah elemen tunggal dalam baris puisi terukur. Puisi yang ditulis menggunakan ritme metrik tertentu sering dibagi, menurut baris, menjadi beberapa kaki yang berbeda. Jumlah kaki per baris puisi ditunjukkan oleh meter di mana puisi itu ditulis, seperti tetrameter, pentameter, atau heptameter. Sebuah puisi yang ditulis dalam semua jenis tetrameter memiliki empat kaki per baris puisi, sedangkan puisi yang ditulis dalam heptameter memiliki tujuh kaki per baris.
Cara masing-masing kaki ini disusun tergantung pada jenis kaki yang digunakan di seluruh puisi. Sebuah puisi yang ditulis dalam pentameter iambik ditulis dengan setiap baris berisi lima kaki, ditandai dengan “pentameter,” dan masing-masing kaki itu ditulis dalam gaya iambik. Iambs cukup umum dan cukup sederhana, hanya terdiri dari dua suku kata dengan suku kata pertama tanpa tekanan dan suku kata kedua ditekankan. Ini berbeda dengan trochee, yang merupakan kaki bersuku dua yang terdiri dari suku kata pertama yang ditekankan diikuti oleh suku kata tanpa tekanan. Sebuah spondee, di sisi lain, adalah kaki dalam baris puisi yang juga memiliki dua suku kata, tetapi keduanya ditekankan.
Kebanyakan penyair tidak menggunakan spondee sebagai struktur metrik yang berkelanjutan, karena puisi yang dihasilkan hanya terdiri dari suku kata yang ditekankan. Bahkan satu baris puisi yang ditulis dengan cara ini tidak akan menyenangkan untuk dibaca dan tidak memiliki variasi ritmis. Spondee biasanya digunakan dalam puisi yang ditulis dengan gaya lain, biasanya iambik atau trochaic, untuk memberikan penekanan pada kaki tertentu.
Ada kata dan frasa tertentu yang secara alami mengandung dua suku kata yang ditekankan, dan penggunaan kata-kata ini dalam struktur bersuku dua sering kali menciptakan spondee dalam satu baris. Kata-kata seperti “kehancuran”, “barbel”, dan “patah hati” adalah contoh spontanitas yang muncul secara alami. Kata-kata ini juga dapat digunakan dalam jenis kaki lain tanpa membuat spondee, seperti kaki tiga suku kata seperti bacchius, yang berisi dua suku kata yang ditekan bersama dengan suku kata yang tidak bertekanan.