Spiritware adalah barang dagangan yang telah dihias dengan logo dan/atau warna suatu organisasi seperti tim olahraga atau institusi pendidikan. Idenya adalah bahwa dengan membeli barang-barang seperti itu, orang-orang mengekspresikan solidaritas dengan organisasi, atau “menunjukkan semangat”, dalam istilah aksi unjuk rasa. Spiritware adalah industri besar, dan banyak organisasi menghasilkan banyak keuntungan dengan menjual spiritware dan dengan melisensikan produksi barang dengan merek mereka.
Pada dasarnya, spiritware dapat terdiri dari apa saja yang dapat dicetak dengan logo atau warna bermerek, mulai dari kacamata hingga kaos. Sebagian besar organisasi yang membuat spiritware menjual berbagai macam pakaian dengan merek mereka, mulai dari pakaian dalam hingga jaket, bersama dengan hal-hal seperti panji-panji, alas mouse, bendera, taplak meja, pengikat, dan sebagainya. Barang-barang ini biasanya cukup murah untuk diproduksi, memungkinkan markup yang tetap menjaga harga tetap masuk akal.
Hak untuk memproduksi spiritware dikendalikan oleh organisasi induk, karena logo dan warna khas biasanya dilindungi oleh undang-undang hak cipta. Organisasi dapat memilih untuk mengontrak perusahaan untuk membuat spiritware, atau melisensikan hak untuk memproduksi barang tertentu ke negara lain. Knock-off dan upaya lain untuk memanfaatkan merek populer dapat menghadapi ancaman hukum dari organisasi yang ingin melindungi citra dan keuntungan mereka; misalnya, beberapa universitas tidak mengizinkan gelas alkohol dicap dengan logo mereka.
Spiritware perguruan tinggi sering dijual di kampus, baik di toko buku maupun di toko spirit terpisah. Siswa dapat membeli peralatan spiritual untuk menyesuaikan diri di kampus atau untuk dikirim pulang ke keluarga mereka, sementara orang lain membeli produk tersebut untuk menyatakan afiliasi dengan sekolah, terlepas dari apakah afiliasi ini asli atau tidak. Perguruan tinggi dengan tim olahraga yang sukses juga cenderung memproduksi berbagai barang olahraga bermerek untuk dibawa orang ke pertandingan atau pamer di sekitar kota, mulai dari jari busa raksasa hingga stiker bemper.
Tim olahraga juga mendapatkan keuntungan dari penjualan spiritware, menjual barang di stadion dan melalui dealer berlisensi. Banyak penggemar olahraga suka mengekspresikan solidaritas dengan tim mereka dengan mengenakan warna mereka atau memakai maskot dan logo mereka, dan terkadang mereka akan membayar mahal untuk produk tersebut, terutama pada malam pertandingan.
Di beberapa daerah, para aktivis telah menyuarakan keprihatinan tentang masalah etika seputar spiritware, terutama di perguruan tinggi dan universitas liberal. Beberapa orang lebih suka melihat spiritware dibuat dengan sumber tenaga kerja etis, daripada pakaian murah yang mungkin dibuat dengan menggunakan pekerja anak atau taktik tidak bermoral lainnya. Sebagai tanggapan, beberapa perusahaan telah keluar dengan garis spiritware etis, dengan label harga yang meningkat yang menyertainya.