Minyak adalah komoditas yang sering diperdagangkan di berbagai bursa di seluruh dunia. Perdagangan ini mengarah pada spekulasi minyak, yaitu jual beli minyak berdasarkan peristiwa terkini. Karena permintaan minyak meningkat secara alami dengan kemajuan ekonomi, investor dapat mengantisipasi permintaan ini dan membeli komoditas minyak. Ini menaikkan harga minyak, menciptakan biaya yang lebih tinggi. Spekulasi minyak juga memungkinkan investor untuk membeli atau menjual komoditas ketika informasi atau peristiwa negatif datang ke pasar.
Komoditas sering diperdagangkan dalam kontrak berjangka. Setiap kontrak menentukan bahwa investor akan menerima sejumlah komoditas pada tanggal tertentu dengan harga yang diatur. Kontrak mewakili potensi kenaikan atau penurunan harga yang diharapkan investor di pasar pada tanggal kontrak.
Misalnya, barel minyak mungkin saat ini diperdagangkan pada $50 Dolar AS (USD) per barel. Investor percaya harga per barel minyak akan naik menjadi $70 USD dalam dua bulan, berdasarkan spekulasi minyak. Seorang investor dapat membeli kontrak sebanyak mungkin dengan harga $50 USD per barel dan menjualnya setelah mencapai $60 USD. Ini menciptakan biaya yang bervariasi untuk produk berbasis minyak karena spekulan membeli dan menjual kontrak berjangka di pasar terbuka.
Spekulasi minyak juga membuat investor membeli lebih banyak kontrak ketika ketegangan negatif memasuki pasar minyak. Gangguan dalam pelayanan dari negara-negara penghasil minyak Timur Tengah seringkali membuat para spekulan membeli lebih banyak kontrak. Peristiwa nasional sering menyebabkan harga minyak naik drastis, yang mengarah ke keuntungan berlebihan bagi investor spekulatif. Ini akan menaikkan harga minyak saat ini karena hanya sedikit kontrak yang tersedia. Harga minyak di masa depan juga meningkat karena investor memegang kontrak minyak dan perusahaan harus membayar harga yang tercantum dalam kontrak karena tidak ada kontrak minyak saat ini yang tersedia di pasar.
Alasan lain untuk spekulasi minyak adalah untuk lindung nilai terhadap kenaikan dan penurunan di masa depan dalam cadangan minyak suatu negara. Misalnya, ketika cadangan suatu negara turun di bawah jumlah rata-rata yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan, spekulan akan memasuki pasar dan mulai membeli kontrak. Hal ini menyebabkan kenaikan harga minyak karena permintaan secara alami akan menaikkan harga minyak. Hal sebaliknya terjadi ketika cadangan minyak lebih tinggi dari yang diharapkan. Begitu investor mengetahui bahwa cadangan minyak tinggi, investor harus menjual kontraknya untuk menghindari kerugian akibat jatuhnya harga minyak.