Apa itu Sosiologi Komunitas?

Sosiologi komunitas adalah studi tentang orang-orang dalam komunitas tertentu. Hal ini biasanya dipandang sebagai subjek yang sangat rumit karena definisi komunitas sangat luas. Istilah ini dapat merujuk ke kota tertentu, atau kelompok usia tertentu di kota tertentu. Ini juga dapat mencakup orang-orang di seluruh kota atau negara bagian. Sebagian besar jenis sosiologi komunitas berfokus pada satu komunitas dan mempelajari cara kerja di dalamnya. Sosiolog biasanya tertarik pada bagaimana orang-orang dalam komunitas bertindak terhadap satu sama lain, memperlakukan orang asing, dan bagaimana mereka berinteraksi selama periode krisis dan ketenangan.

Mereka yang mempelajari sosiologi komunitas seringkali mempersempit fokus mereka pada satu komunitas orang yang sangat kecil. Ini berarti bahwa ilmuwan sosial semacam itu dapat mempelajari suatu komunitas tanpa tumpang tindih dengan wilayah penelitian sosiolog lain. Misalnya, dua ilmuwan yang mempelajari kota yang sama mungkin berfokus pada dua komunitas yang sangat berbeda. Seseorang mungkin berkonsentrasi pada remaja di kota, sementara yang lain mempelajari wanita di sana. Setiap sosiolog mungkin juga memilih kelompok usia atau ceruk tertentu dalam komunitas ini yang menjadi fokus.

Jenis sosiologi komunitas lainnya mungkin meneliti kelompok yang jauh lebih besar. Misalnya, seorang pakar bisa fokus pada komunitas perempuan lesbian di Amerika Serikat. Ini adalah contoh komunitas yang dihubungkan oleh karakteristik umum daripada lokasi yang sama. Komunitas seperti ini adalah bagian dari apa yang bisa membuat sosiologi komunitas begitu mendalam dan rumit. Plus, dalam contoh ini, seorang sosiolog dapat dengan mudah membagi komunitas lesbian AS menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil seperti lesbian Afrika-Amerika, lesbian Kristen, dan lesbian Muslim. Seringkali, masing-masing sub-komunitas ini memiliki nilai, keinginan, kebutuhan, dan penyebab yang berbeda.

Ketika melakukan penelitian sosiologi komunitas, sosiolog biasanya memulai dengan meneliti bagaimana anggota komunitas berperilaku. Misalnya, sekelompok remaja di kota kecil pedesaan mungkin tidak menghormati mereka yang berusia di atas 18 tahun, menikmati tinggal di luar kota melewati jam malam, dan memiliki nilai yang buruk. Sosiolog kemudian mungkin melihat mengapa komunitas ini berperilaku seperti ini. Dalam contoh ini, perilaku remaja mungkin berasal dari kurangnya stimulasi yang tepat. Dengan kata lain, mereka mungkin bosan di sekolah dan merasa tidak mampu mengekspresikan diri dengan cara yang sehat.

Kesimpulan tentang perilaku remaja di atas menggambarkan mengapa objektivitas penting dalam sosiologi masyarakat. Setiap komunitas memiliki motif atas tindakan dan perilakunya, meskipun perilaku tersebut merugikan orang lain. Alasannya mungkin sangat masuk akal bagi komunitas itu sendiri, bahkan jika mereka yang berada di luar tidak mengerti. Sosiologi komunitas dapat diterapkan dengan membantu orang berkomunikasi satu sama lain dan hidup lebih damai.