Sosiologi kemiskinan adalah studi terkonsentrasi tentang bagaimana aspek tertentu dari masyarakat mempengaruhi perilaku, interaksi, dan pandangan dari berbagai kelompok orang. Kajian sosiologi ini juga sering mencoba menelusuri akar penyebab kemiskinan di antara orang-orang dari berbagai latar belakang. Studi sosiologi yang berbeda tentang kemiskinan dapat didasarkan pada berbagai aliran pemikiran menurut sudut pandang peneliti akademis. Sementara sosiologi kemiskinan biasanya meneliti sebab-sebab dan keadaan-keadaan dengan cermat, sosiologi biasanya meninggalkan perumusan solusi yang mungkin untuk disiplin ilmu lain seperti teori ekonomi.
Studi tentang kemiskinan sering diperlukan untuk gelar sosiologi untuk mendapatkan pemahaman tentang konsep-konsep seperti stratifikasi kelas sosial ekonomi. Dua dari teori yang paling sering dipelajari tentang mengapa kemiskinan ada adalah teori situasional dan teori struktural. Teori situasional berfokus pada fakta bahwa orang miskin biasanya kekurangan sumber daya yang dibutuhkan untuk mobilitas ke atas, dan teori struktural mengkaji bagaimana tatanan masyarakat tertentu bertanggung jawab atas kemiskinan yang konsisten di antara kelompok-kelompok tertentu. Teori-teori ini adalah dua contoh yang memberikan kerangka yang lebih luas untuk mempelajari sosiologi kemiskinan.
Para sarjana yang mempelajari bidang sosiologi ini sering meneliti faktor-faktor yang lebih spesifik seperti pengangguran yang berkepanjangan, kurangnya pekerjaan yang tersedia yang membayar upah layak, dan pendidikan yang tidak memadai yang dapat mengangkat kelompok tertentu keluar dari kemiskinan. Sosiologi kemiskinan juga mencakup studi tentang tingkat kejahatan di antara orang miskin, praktik budaya tertentu yang unik untuk kemiskinan, dan stereotip yang paling umum dari orang miskin. Perdebatan umum di antara banyak sosiolog adalah apakah orang miskin semata-mata bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri atau jika masyarakat yang lebih besar setidaknya sebagian harus disalahkan karena membuat mereka tetap berada di bawah garis kemiskinan yang sudah ada.
Interaksi kelompok dalam komunitas miskin sering menjadi perhatian para peneliti yang mempelajari sosiologi kemiskinan. Beberapa sarjana mungkin menyusun studi kasus ekonomi bawah tanah di mana orang-orang di daerah miskin menyediakan barang dan jasa hanya uang tunai untuk satu sama lain yang tidak dilaporkan ke otoritas pajak. Yang lain mungkin mempelajari prevalensi cara-cara pendapatan ilegal atau semi-legal yang lazim di antara penduduk termiskin di banyak komunitas. Fokus terkait menyangkut bagaimana kemiskinan berfungsi untuk mempertahankan kelas-kelas lain dari masyarakat tertentu. Aliran pemikiran khusus dalam sosiologi kemiskinan ini berpendapat bahwa orang miskin memiliki fungsi ekonomi yang diperlukan karena mereka terdiri dari angkatan kerja siap pakai untuk pekerjaan dengan gaji terendah dan paling tidak menyenangkan yang tidak mau dilakukan oleh kelas sosial ekonomi lainnya.