Solenoid transmisi adalah katup elektromekanis yang mengontrol aliran cairan transmisi ke dan melalui transmisi otomatis. Dalam transmisi modern, solenoida transmisi biasanya hadir dalam kemasan yang dipasang di unit kontrol transmisi, modul kontrol transmisi, atau badan katup transmisi. Solenoid transmisi ditenagai oleh tegangan atau arus yang suplainya dikendalikan oleh pengontrol transmisi atau komputer. Berdasarkan instruksi yang diterima dari komputer transmisi, solenoida transmisi individu dalam kemasan cairan transmisi langsung ke paket kopling atau katup servo tertentu untuk mengontrol perpindahan gigi sesuai dengan kondisi mengemudi dan persyaratan mesin.
Di mobil, katup solenoida juga digunakan dalam sistem start, sistem keamanan, dan kontrol AC, serta penguncian tutup gas. Katup solenoida, seperti solenoida transmisi, umumnya memiliki sembilan bagian: badan katup, saluran masuk, saluran keluar, badan kumparan solenoida, belitan kumparan, kabel timah, plunger atau piston, pegas, dan lubang. . Badan solenoida biasanya berbentuk silinder, terbuat dari baja dengan lapisan logam, dan bagian dalamnya berlubang. Kumparan solenoida adalah kawat berenamel yang dililitkan di sekitar bahan konduktif, feromagnetik seperti baja atau besi. Kumparan dan inti berbentuk silinder berongga di bagian dalamnya terdapat sebuah pendorong.
Orifice adalah titik koneksi antara port inlet dan outlet dimana fluida transmisi mengalir. Bertindak melawan kekuatan pegas, plunyer mengontrol pembukaan dan penutupan orifice. Gerakan plunger dikendalikan oleh medan magnet dan jumlah arus yang mengalir melalui katup solenoida.
Medan magnet diinduksi ketika arus listrik mengalir melalui kabel dan kontak di badan kumparan solenoida ke katup solenoida. Ditentukan oleh jumlah arus yang mengalir ke katup, medan magnet ini menguat atau berkurang, sehingga mengerahkan gaya yang lebih besar atau lebih kecil pada pendorong dan melawan pegas. Ini pada gilirannya membuka atau menutup lubang ke tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, sehingga menambah atau mengurangi jumlah, dan tekanan, fluida yang mengalir melalui lubang.
Sensor memonitor tekanan fluida di port outlet dan mengatur jumlah arus yang mengalir ke katup solenoid transmisi. Jika sensor merasakan bahwa diperlukan tekanan yang lebih besar, lebih banyak arus yang diizinkan mengalir melalui katup solenoida, sehingga meningkatkan gaya medan magnet. Plunger kemudian bergerak ke atas melawan gaya pegas, selanjutnya membuka lubang, yang memungkinkan lebih banyak cairan mengalir.