Smocking adalah teknik bordir dengan penggunaan pertama tercatat sebagai jenis jahitan tangan yang digunakan untuk tujuan menghasilkan elastisitas dan peregangan dalam pakaian sebelum elastis dibuat. Teknik ini juga diterapkan untuk mengontrol kepenuhan selembar kain. Smocking digunakan saat membuat pakaian, serta saat membuat gorden, kain pelapis, dan pakaian untuk boneka, antara lain.
Jenis jahitan yang dilakukan di atas lipatan ini telah berkembang selama berabad-abad menjadi bentuk seni. Sebagai jenis bordir dekoratif, digunakan untuk menambah dimensi dan tekstur serta gaya dan aksen. Seringkali warna benang yang sangat kontras digunakan untuk menciptakan drama dan detail pada kain yang dijahit.
Untuk membantu dalam konstruksi dan untuk memberikan kontrol pada lipatannya, baris pengikat atau penahan benang ditempatkan di atas dan di bawah jahitan yang sebenarnya. Utas ini hanya digunakan pada baris pertama dan terakhir. Benang-benang ini membantu menahan lipatannya dengan lebih aman saat digunakan, saat tekanan dan tekanan paling besar biasanya diterapkan.
Jenis jahitan lain yang biasa digunakan adalah backsmocking. Backsmocking hanyalah satu atau lebih baris jahitan smocking tradisional yang dilakukan di bagian belakang atau sisi bahan yang salah. Jenis jahitan ini paling sering dilakukan dengan warna benang yang sama dengan bahan yang dijahit.
Jahitan aksen, atau jahitan independen gratis, sering ditambahkan untuk membuat desain pola tambahan. Jenis jahitan ini secara tradisional dilakukan dengan benang yang warnanya kontras dengan bahan yang dijahit. Jahitan aksen dilakukan dalam berbagai pola.
Cara lain untuk menambahkan kontras adalah dengan menggunakan teknik smocking applique. Smocking applique adalah ketika metode jahitan digunakan untuk tujuan menempelkan renda dekoratif atau pita pada kain lipit. Jahitan applique sering dilakukan baik dalam jenis jahitan kreta atau herringbone.
Sementara sebagian besar jenis jahitan ini mengikuti pola atau desain yang ketat, ada juga yang tidak. Misalnya, smocking bentuk bebas memungkinkan penempatan jahitan tanpa memperhatikan pedoman benang. Apakah mengikuti pola teratur pada gaun untuk seorang gadis kecil atau hanya mengikuti keinginan selokan pada sepotong sutra, smocking bisa menjadi tujuan dan keindahan.