Apa itu SKU?

Unit penyimpanan stok (SKU) adalah nomor unik yang digunakan untuk mengidentifikasi item yang dapat ditagih dalam inventaris perusahaan. Dengan menggunakan angka-angka ini, perusahaan dapat melacak jumlah yang mereka miliki dalam inventaris, dan mereka dapat mengelola inventaris secara efektif dengan menggunakan sistem komputerisasi, daripada harus melacak semuanya dengan tangan. SKU biasanya unik untuk perusahaan tempat mereka digunakan, yang berarti bahwa produk yang identik dapat memiliki nomor yang berbeda jika ditangani dan dijual oleh perusahaan yang berbeda.

Perusahaan dapat menetapkan nomor SKU ke item fisik, seperti sekotak piring untuk dijual. Angka-angka ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi layanan dan entitas yang lebih tidak berwujud, seperti jaminan, menciptakan sistem yang dapat digunakan untuk pelacakan dan penagihan. Dalam hal seperti garansi, menggunakan SKU memungkinkan perusahaan untuk melacak berapa banyak garansi yang dijual di berbagai lokasi, dan berapa banyak kontrak garansi yang dimiliki untuk produknya secara total.

Ketika unit penyimpanan ditetapkan, nomor tersebut mencerminkan unit sekecil mungkin yang akan disimpan oleh sebuah toko. Di gudang, ini biasanya kotak yang berisi kelipatan barang yang sama, sementara toko individual akan menetapkan nomor untuk setiap barang individual. Ini dapat membingungkan konsumen, karena kotak dan barang tunggal sering kali memiliki nomor nama yang ditetapkan. Meskipun perbedaan antara satu kotak berisi sesuatu dan satu barang biasanya terlihat jelas di toko, hal ini dapat menjadi lebih rumit saat memesan produk secara online atau melalui telepon.

Dalam beberapa kasus, SKU menyertakan bagian dari nomor produk atau kode produk universal (UPC) yang ditetapkan oleh pabrikan, tetapi tidak selalu demikian. Dalam kasus item yang datang dalam beberapa gaya, bagian pertama dari nomor mengidentifikasi item, seperti 1234 untuk sepasang celana, dan bagian kedua menunjukkan gaya, seperti B12 untuk “hitam, ukuran 12.” SKU biasanya dicetak dalam format kode batang pada label produk sehingga dapat dibaca oleh pembaca kode batang, sehingga memudahkan pelacakan dan pengelolaan inventaris.

SKU juga dapat disematkan dalam tag RFID, sehingga pembaruan inventaris dapat dilakukan saat produk melewati pembaca RFID. Ini bisa sangat berguna ketika produk dipindahkan dalam volume tinggi, karena tidak perlu memindai produk dan kotak secara manual, karena sistem RFID memindai secara otomatis. Sistem ini juga dapat digunakan untuk membantu orang-orang menemukan produk di gudang, dengan karyawan yang menggunakan pembaca genggam untuk memasukkan tag tertentu.