Skema setoran sewa adalah sistem di mana simpanan yang dibayarkan penyewa pada awal perjanjian sewa dilindungi. Ini melibatkan mengambil langkah-langkah untuk menjamin pemilik akan mengikuti persyaratan hukum untuk mengembalikan deposit jika tidak ada kerusakan pada properti. Pilihan yang berbeda untuk skema deposit sewa memberlakukan perlindungan ini dengan cara yang berbeda.
Salah satu contoh paling menonjol dari skema setoran sewa adalah di Inggris. Ada tiga skema deposito sewa swasta yang didukung pemerintah yang beroperasi: Layanan Perlindungan Deposito, Solusi Deposito Tenancy, atau MyDeposits, dan Skema Deposit Tenancy. Sejak 6 April 2007, sebagian besar tuan tanah diwajibkan secara hukum untuk melindungi simpanan di salah satu dari tiga skema ini.
Ada dua jenis utama skema sewa deposito, yang dikenal sebagai kustodian dan berbasis asuransi. Di Inggris, Layanan Perlindungan Deposito menawarkan satu-satunya skema kustodian. MyDeposits dan Tenancy Deposit Scheme keduanya menawarkan skema berbasis asuransi. Skema Setoran Penyewaan hanya menerima simpanan dari tuan tanah yang merupakan anggota dari asosiasi profesional yang disetujui, seperti Asosiasi Agen Pemborong Hunian.
Dengan skema kustodian, pemilik menyerahkan deposit pada awal masa sewa kepada organisasi yang menjalankan skema tersebut. Pada akhir masa sewa, skema melepaskan uang kepada pemilik, penyewa, atau keduanya, tergantung pada apa, jika ada, kerusakan yang terjadi pada properti. Di Inggris, tidak ada biaya untuk menggunakan skema kustodian; organisasi yang menjalankan skema tersebut menghasilkan uang dari bunga yang diperolehnya saat memegang simpanan.
Dengan skema berbasis asuransi, pemilik memegang deposit selama masa sewa daripada menyerahkannya ke skema. Sebaliknya, tuan tanah membayar biaya asuransi untuk skema tersebut, yang melindungi tuan tanah yang gagal mengembalikan uang jaminan. Jika ini benar-benar terjadi, skema membayar biaya yang sesuai kepada penyewa, kemudian mengejar pemilik untuk mendapatkan uang kembali.
Kedua jenis skema titipan sewa memiliki sistem untuk menangani perselisihan. Dalam semua kasus, jumlah apa pun yang tidak dipersengketakan masuk ke penyewa, sedangkan jumlah yang disengketakan tetap ada pada skema, atau dibayarkan oleh pemilik ke skema, tergantung pada pengaturannya. Skema tersebut menjalankan proses yang dikenal sebagai penyelesaian sengketa alternatif, yang dirancang untuk mendengarkan argumen secara informal dan membuat keputusan. Baik pemilik atau penyewa dapat menolak untuk menggunakan proses ini, dan sebaliknya dapat membawa masalah tersebut ke pengadilan, tetapi jika kedua belah pihak setuju untuk menggunakan proses tersebut, mereka terikat secara hukum dengan keputusan tersebut.