Apa Itu Sitokin Proinflamasi?

Sitokin adalah molekul protein yang membantu mengatur respon imun tubuh terhadap infeksi dan trauma. Beberapa mempromosikan penyembuhan luka, sementara yang lain, seperti sitokin proinflamasi, meningkatkan peradangan dan dapat menyebabkan penyakit berkembang. Interleukin dan faktor nekrosis tumor adalah zat dalam sistem kekebalan yang memicu peradangan. Jika disuntikkan, hasilnya biasanya demam dan peradangan di seluruh tubuh. Beberapa peneliti percaya bahwa regulasi sitokin pro dan anti-inflamasi dalam tubuh mungkin merupakan cara sistem kekebalan tetap terkendali.

Biasanya dilepaskan ketika sel berada di bawah tekanan, sitokin adalah protein yang tidak memiliki struktur yang pasti. Mereka kadang-kadang dibandingkan dengan hormon tetapi tidak hanya dibuat oleh sel-sel tertentu, tetapi disintesis oleh hampir semua jenis. Kontak dengan bahan asing, panas yang ekstrim, dan paparan sinar ultraviolet dapat meningkatkan produksi. Beberapa zat dapat menekan gen yang mengkode sitokin proinflamasi, seperti beberapa jenis interleukin dan interferon. Gen-gen tersebut terkadang mengandung kode untuk enzim yang terlibat dalam aktivasi trombosit dan produksi oksida nitrat.

Sitokin proinflamasi juga termasuk kemokin yang dapat membiarkan sel-sel kekebalan yang disebut leukosit masuk dari darah ke jaringan yang terinfeksi. Sitokin lain seperti mengaktifkan molekul yang dapat menempel pada dinding pembuluh darah untuk membiarkan sel-sel kekebalan melewatinya. Secara umum, sitokin proinflamasi memulai respons imun bertingkat yang dimulai dengan cedera, infeksi, kekurangan oksigen, atau paparan zat beracun.

Beberapa peneliti percaya bahwa keseimbangan sitokin secara langsung mempengaruhi bagaimana seseorang akan pulih dari suatu penyakit. Gen yang membantu mengekspresikan sitokin anti atau proinflamasi juga dapat memengaruhi kerentanan seseorang terhadap penyakit, seperti radang sendi atau radang usus kronis. Sitokin sendiri memicu aktivitas dengan menghubungkan ke reseptor pada permukaan sel. Koneksi langsung dapat mempengaruhi regulasi gen di dalam sel dan produksi reseptor yang menerima molekul tertentu.

Sitokin proinflamasi sering terlibat dalam proses perbaikan luka, seperti merangsang sel kulit seperti keratinosit dan sel penghasil kolagen yang disebut fibroblas. Mereka juga dapat memecah protein sambil mengatur respons sistem kekebalan pada saat yang bersamaan. Memblokir regulasi sitokin proinflamasi tertentu dapat mempengaruhi jaringan parut pada luka, dan bahkan menyebabkan kematian pada banyak hewan laboratorium. Karena produksi terjadi secara kaskade bersama dengan proses lainnya, ketidakseimbangan dapat menyebabkan banyak penyakit dan kondisi yang melibatkan peradangan dan masalah dengan penyembuhan luka.