Sistem home theater menggunakan kombinasi komponen audio dan visual untuk menciptakan kembali pengalaman bioskop profesional. Pengaturannya mungkin sesederhana pemutar DVD yang dimasukkan melalui sistem stereo dan pesawat televisi yang lebih besar, atau serumit seluruh ruangan yang dihubungkan secara profesional dengan beberapa speaker dan layar proyeksi. Sistem home theater bahkan dapat mencakup kursi bergaya teater dan lantai yang ditinggikan untuk tampilan yang optimal.
Untuk memahami mekanisme sistem home theater, penting untuk memahami pengalaman bioskop asli yang diharapkan dapat diduplikasi. Bioskop profesional memiliki dua atau tiga unit amplifier besar yang terletak di kiri, kanan, dan tengah layar film yang luas. Ada juga beberapa speaker satelit yang disematkan melalui auditorium, termasuk bagian belakang. Editor suara film memisahkan trek audio menjadi enam saluran berbeda — penonton mungkin mendengar dialog di saluran kiri depan, tengah dan kanan misalnya. Suara lain mungkin mulai dari saluran belakang dan bergerak ke depan. Ini menciptakan lingkungan audio yang sangat realistis.
Bioskop profesional juga memproyeksikan film definisi tinggi ke layar besar yang lebih lebar daripada tingginya. Ini memungkinkan pengalaman visual yang lebih alami daripada yang disediakan layar televisi persegi biasa. Peningkatan definisi film 35mm atau 70mm juga memberikan realisme tambahan pada film.
Semua aspek pemutaran film ini diciptakan kembali dalam sistem home theater yang baik. Pemutar DVD dalam sistem home theater dapat memisahkan trek audio menjadi dua, tiga atau bahkan lima saluran. Sebagian besar film DVD memiliki opsi 2.0 Dolby stereo dan 5.1 surround-sound untuk home theater. Dua speaker dapat diatur untuk suara stereo tradisional, bersama dengan speaker tengah yang lebih kecil untuk suara surround. Mereka yang mencari pengalaman audio yang lebih memuaskan dapat menambahkan subwoofer untuk suara bass dan speaker satelit yang ditempatkan di belakang penonton untuk suara surround yang lengkap.
Sistem home theater juga harus menampilkan layar televisi besar, sebaiknya dengan rasio layar lebar 16:9. Ini adalah rasio menonton yang sama yang ditemukan di bioskop profesional. Sistem home theater dapat menggunakan layar televisi standar, tetapi pemirsa mungkin harus puas dengan versi ‘kotak surat’ untuk menciptakan kembali efek layar lebar. Televisi layar datar, apakah itu CRT standar atau model definisi tinggi, dapat bekerja paling baik untuk sistem home theater pada umumnya.
Untuk pengalaman sistem home theater terbaik, beberapa pemilik rumah akan menugaskan pemasang profesional untuk merancang seluruh ruang tontonan. Sistem home theater kelas atas dapat menggunakan televisi dan layar proyektor overhead untuk menduplikasi kejelasan dan ukuran versi profesional. Speaker dapat disematkan di dinding untuk mengurangi kekacauan dan memfokuskan trek audio dengan lebih tepat. Semua barang elektronik dapat disimpan secara diam-diam di lemari dekat layar, dengan sistem kendali jarak jauh yang rumit untuk mengendalikannya. Panel kontrol pusat dalam sistem home theater kelas atas dapat meredupkan lampu ruangan, membuka tirai, dan memulai film sesuai perintah.