Sistem file terdistribusi adalah sistem file yang memungkinkan beberapa komputer di seluruh jaringan untuk berbagi akses ke file. Akses bersama ini memungkinkan file dan media penyimpanan dibagikan ke seluruh jaringan. Ini dapat memungkinkan komputer dengan penyimpanan minimal untuk mengakses dan memodifikasi file besar.
Banyak sistem file modern memungkinkan penggunaan “berbagi file” dengan komputer jaringan lain. Ini adalah contoh dari sistem file terdistribusi. Dalam kasus ini, satu-satunya file yang dapat diakses oleh pengguna di jaringan adalah file yang sengaja dibagikan oleh pengguna.
Sistem file dapat dianggap sebagai sistem file terdistribusi hanya jika memenuhi dua kualifikasi. Yang pertama adalah bahwa sistem harus memungkinkan banyak pengguna untuk mengakses file dari komputer yang berbeda melalui jaringan. Yang kedua mengharuskan sistem file tidak ditempatkan pada disk fisik yang digunakan bersama oleh masing-masing komputer. Jika sistem file terletak di disk yang digunakan bersama oleh komputer, maka itu dikenal sebagai sistem file disk bersama.
Ada banyak keuntungan menggunakan sistem file terdistribusi dibandingkan sistem file disk bersama. Sistem disk bersama memungkinkan setiap pengguna untuk mengakses disk memori secara langsung. Hal ini memungkinkan setiap komputer untuk memiliki kontrol tingkat tinggi atas disk memori, yang berpotensi menjadi risiko keamanan. Sistem file terdistribusi malah memungkinkan akses tidak langsung melalui protokol jaringan.
Penggunaan akses tidak langsung melalui protokol jaringan memungkinkan perangkat penyimpanan pusat untuk mengatur akses ke file untuk semua pengguna. Ini dapat berkisar dari mengizinkan beberapa pengguna akses hanya-baca ke file hingga bahkan menolak akses apa pun ke file tertentu. Dengan memusatkan kontrol ini, sistem file terdistribusi meminimalkan potensi lubang keamanan.
Sistem terkait lainnya dikenal sebagai penyimpanan data terdistribusi. Sistem ini serupa dan memungkinkan pengguna untuk menyimpan informasi di berbagai sistem jaringan. Sebagai imbalannya, pengguna yang mengakses penyimpanan data terdistribusi akan memungkinkan pengguna lain untuk menyimpan informasi di sistem mereka.
Perbedaan antara sistem file terdistribusi dan penyimpanan data terdistribusi sering kali kabur. Perbedaan utama umumnya berasal dari pengaturan yang berbeda untuk penggunaan sistem ini. Sistem file terdistribusi umumnya digunakan pada jaringan area lokal, membatasi akses dari pengguna di luar jaringan. Sebaliknya, penyimpanan data terdistribusi sering kali memiliki pengguna dari banyak jaringan yang berbeda.