Apa itu Sirosis Kriptogenik?

Sirosis kriptogenik adalah jenis penyakit hati yang penyebabnya tidak dapat diidentifikasi dengan mudah. Sementara alkohol sering dikaitkan dengan jaringan parut hati, pasien dengan bentuk sirosis ini bukanlah pecandu alkohol dan pemeriksaan medis tidak segera mengungkapkan penyebab jaringan parut hati pada orang-orang ini. Meskipun orang dengan penyakit hati jenis ini tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan, fibrosis yang ditemukan di jaringan hati mengingatkan pada orang yang menderita penyakit hati alkoholik.

Ada kemungkinan bahwa jenis penyakit hati lain yang dikenal sebagai steatohepatitis nonalkohol (NASH), yang merupakan penumpukan lemak di hati, dapat menyebabkan sirosis kriptogenik. Individu dengan steatohepatitis nonalkohol bukanlah peminum berat dan beberapa tidak mengkonsumsi alkohol sama sekali. Bahkan, beberapa korban termuda adalah anak-anak. NASH sering digambarkan sebagai pembunuh yang lambat dan tidak bersuara, karena kebanyakan orang yang menderitanya tidak menyadari kehadirannya sebelum didiagnosis dengan jaringan parut hati yang lanjut.

Sirosis kriptogenik adalah salah satu alasan paling umum seseorang menerima transplantasi hati. Bagi kebanyakan orang, ketika sirosis terdeteksi pada tahap awal, ada kemungkinan untuk menghentikan kondisi yang mengarah ke jaringan parut dan, sebagai hasilnya, menyelamatkan hati. Namun, ini belum tentu terjadi pada individu yang didiagnosis dengan jenis sirosis ini, karena penyebabnya tidak selalu tepat waktu untuk memperbaiki masalah dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Juga, bahkan setelah transplantasi hati, orang dengan sirosis yang disebabkan oleh NASH cenderung mengembangkan jaringan parut hati pada hati yang ditransplantasikan.

Secara teoritis, sirosis kriptogenik dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi penelitian menunjukkan bahwa itu paling sering ditemukan pada individu berusia 60 dan lebih tua. Dalam kasus di mana sirosis disebabkan oleh NASH, tampaknya juga ada perkembangan yang lambat antara kedua kondisi tersebut.

Sementara diagnosis awal mungkin peradangan dan jaringan parut karena penyebab yang tidak diketahui, profesional medis akhirnya menemukan apa yang menyebabkan jaringan parut hati pada beberapa pasien. Selain NASH, penyebab paling umum dari kondisi ini adalah obesitas dan diabetes. Dalam kasus di mana sirosis didahului oleh NASH, ada penelitian yang menunjukkan bahwa NASH sebenarnya disebabkan oleh diabetes tipe 2 atau obesitas.

Beberapa gejala kondisi ini termasuk kelelahan, penurunan berat badan yang tidak diinginkan atau tidak dapat dijelaskan, penyakit kuning, demam, pembengkakan perut, dan tinja berdarah. Mendahului sirosis, gejala NASH mungkin termasuk gejala serupa, seperti penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, dan kelemahan. Pemeriksaan medis lengkap dari individu yang mengalami gejala-gejala ini adalah satu-satunya cara untuk menentukan apakah seseorang menderita salah satunya.