Sirosis adalah penyakit hati yang secara umum dibagi menjadi dua tahap: terkompensasi dan dekompensasi. Sirosis kompensasi berarti hati masih bekerja relatif baik meskipun ada jaringan parut, atau fibrosis. Orang dengan sirosis jenis ini umumnya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala, tetapi mereka tetap harus dirawat. Jika sirosis kompensasi tidak segera diobati, dapat menyebabkan sirosis dekompensasi yang lebih serius. Faktor risiko termasuk gaya hidup dan masalah kesehatan yang berkontribusi, seperti rheumatoid arthritis, hepatitis B dan C, dan penyakit radang usus.
Menurut sumber medis, kata sirosis berasal dari istilah Yunani scirrhus dan mengacu pada kondisi medis yang meninggalkan bintik-bintik coklat atau oranye pada hati. Sirosis terkompensasi umumnya merupakan tahap awal dari sirosis hati, atau penyakit hati kronis. Seseorang dengan sirosis tahap ini kemungkinan memiliki jaringan parut atau perubahan warna hati, tetapi hati masih menghasilkan sel-sel sehat yang cukup untuk berfungsi secara normal.
Beberapa orang dengan sirosis kompensasi tidak mengalami gejala, dan mereka mungkin hidup selama beberapa tahun sebelum mengalami segala jenis penyakit yang berhubungan dengan hati atau gagal hati. Orang lain dengan tahap awal penyakit mungkin mengalami kelelahan, energi rendah, sakit perut, mual, penurunan berat badan dan kehilangan nafsu makan. Pasien juga dapat mengembangkan angioma laba-laba, atau bintik merah kecil pada kulit.
Faktor gaya hidup dan masalah kesehatan yang mendasari cenderung menyebabkan sirosis kompensasi. Penggunaan alkohol berat biasanya menyebabkan penyakit hati dari waktu ke waktu. Penyebab lain yang menempatkan orang pada risiko termasuk penyakit hati berlemak nonalkohol yang disebabkan oleh makan makanan tinggi lemak serta hepatitis B dan C, yang mengobarkan sel-sel hati. Orang dengan kondisi autoimun seperti rheumatoid arthritis, scleroderma atau penyakit radang usus juga dapat mengembangkan penyakit hati.
Pengobatan untuk kondisi tersebut seringkali memerlukan terapi antivirus HCV, yang mencakup obat-obatan yang umumnya digunakan untuk mengobati kondisi serupa, seperti hepatitis C. Obat-obatan tidak menyembuhkan jaringan parut hati; mereka bekerja untuk memperlambat perkembangan penyakit.
Jika tidak diobati, hati dapat memburuk dan berkembang menjadi sirosis dekompensasi, atau stadium akhir. Gejala dalam kasus ini termasuk penyakit kuning, atau kulit menguning, dan penumpukan cairan di perut, tungkai, dan kaki. Dokter biasanya mengevaluasi riwayat kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan fisik diikuti dengan tes darah, tes pencitraan dan biopsi hati untuk mendiagnosis stadium sirosis.
Perubahan kebiasaan gaya hidup juga dapat mengurangi risiko gagal hati atau komplikasi lainnya. Mengurangi asupan garam dan makan lebih banyak makanan sehat mengurangi penumpukan cairan yang sering dikaitkan dengan sirosis. Pasien harus berhenti minum alkohol sama sekali untuk menghindari jaringan parut hati lebih lanjut. Obat-obatan seperti ibuprofen dan suplemen herbal seperti kava kava dilaporkan menyebabkan fibrosis, jadi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum meminumnya.