Apa itu Sirkuit Terpadu Linier?

Sirkuit terpadu linier digunakan dalam berbagai peralatan elektronik modern. Sirkuit ini dapat menerima, memproses, dan menghasilkan berbagai tingkat energi yang berbeda saat perangkat beroperasi. Perangkat yang memerlukan amplifier dan osilator sering menggunakan jenis rangkaian ini, yang dicirikan oleh level sinyal input dan output yang sama.
Untuk memahami apa itu sirkuit terpadu linier, penting untuk terlebih dahulu memahami apa itu sirkuit terpadu, atau IC. Sebuah IC mungkin lebih dikenal sebagai chip atau microchip. Ini adalah jenis semikonduktor yang memiliki serangkaian resistor, kapasitor, dan transistor yang terpasang di dalamnya. Setiap IC dapat memiliki ratusan atau jutaan ini. Sirkuit terpadu sering digunakan sebagai mikroprosesor, memori komputer, amplifier, osilator atau timer.

Sirkuit ini dapat berupa analog atau digital. Sirkuit terpadu linier adalah IC analog. Mereka berbeda dari IC digital karena mereka mampu menciptakan berbagai macam tingkat output. Faktanya, secara teori, rangkaian ini harus mampu memberikan jumlah level sinyal yang berbeda yang tak terbatas. Sebaliknya, sirkuit terpadu digital hanya mampu menghasilkan beberapa tingkat keluaran yang berbeda.

IC analog disebut sirkuit terpadu linier karena tingkat keluaran sinyal dari rangkaian adalah fungsi linier dari tingkat masukan sinyal. Grafik tingkat input dan output menunjukkan fakta ini secara visual. Jika output digambarkan pada saat yang sama dengan input, menghubungkan titik-titik akan menghasilkan garis lurus. Dengan kata lain, ketika input berubah, output dari rangkaian berubah secara proporsional.

Sirkuit terpadu linier digunakan untuk fungsi di mana output sinyal perlu bervariasi seperti untuk penguat frekuensi audio dan frekuensi radio. Perangkat seperti amplifier audio, amplifier DC, osilator dan multivibrator menggunakan sirkuit ini. Jenis yang paling umum dari rangkaian terintegrasi linier adalah penguat operasional, atau op amp, yang terdiri dari rangkaian analog konvensional yang dibentuk dengan transistor, resistor, dan dioda. Dalam sebuah op amp, ada dua input yang berbeda, salah satunya adalah pembalik dan salah satunya adalah non-pembalik.

Ketika sinyal diterapkan pada input pembalik, fase yang sesuai dan berlawanan dihasilkan pada output. Menerapkan sinyal ke input non-pembalik dari rangkaian menghasilkan fase identik yang dihasilkan pada output. Resistansi variabel menciptakan hubungan antara input pembalik dan output, yang mengontrol penguatan sinyal.