Sintesis prostaglandin adalah pembuatan senyawa lipid dalam sel beberapa hewan, termasuk manusia. Zat-zat ini adalah pembawa pesan kimia yang memediasi proses biologis, seperti peradangan, dan penting dalam fungsi normal banyak jaringan yang berbeda. Enzim tertentu memulai sintesis prostaglandin dengan mengkatalisis serangkaian reaksi metabolisme yang mengubah asam lemak menjadi produk akhir biologis aktif. Obat-obatan seperti aspirin mencegah sintesis prostaglandin dan dengan demikian mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Di banyak jaringan hewan, prostaglandin berfungsi sebagai molekul pemberi sinyal seluler yang memiliki fungsi mulai dari mengirimkan sinyal ke otak tentang suhu tubuh hingga saraf yang peka terhadap rasa sakit. Senyawa lipid ini datang dalam tiga subtipe utama, dan bersama-sama terdiri dari eikosanoid, kelompok asam lemak yang aktif secara biologis. Sintesis prostaglandin terjadi di dalam sel setiap kali salah satu senyawa dibutuhkan, tetapi tidak disimpan dalam kompartemen khusus seperti biasanya molekul penting secara biologis. Dengan banyak efek berbeda pada neuron, otot, dan epitel, prostaglandin disintesis hampir secara konstan di dalam tubuh.
Ketika enzim yang dikenal sebagai siklooksigenase (COXs) dilepaskan, sintesis prostaglandin dimulai melalui oksidasi asam lemak, terutama asam arakidonat. Asam lemak itu sendiri berasal dari sumber yang sama dengan lipid yang menyusun membran sel. Oksidasi mengubah struktur dasarnya menjadi jenis prostaglandin yang dibutuhkan pada saat itu. COX 1 adalah enzim yang bertanggung jawab untuk menjaga tingkat normal prostaglandin tubuh, sementara COX 2 memediasi sintesis ketika jaringan terluka atau terinfeksi. Sintesis terjadi di hampir semua jenis sel, kecuali sel darah putih dan sel yang tidak memiliki inti.
Setiap kali cedera jaringan terjadi, berbagai sel imun bermigrasi ke tempat tersebut. Proses respon seluler ini memicu pelepasan COX-2, sehingga terjadi sintesis prostaglandin pada bagian tubuh yang rusak. Prostaglandin menyebabkan respon inflamasi, memicu demam dan membatasi infeksi dan kehilangan jaringan. Varietas lain mengatur beberapa mekanisme pembekuan darah, mengendalikan di mana gumpalan mungkin atau mungkin tidak terbentuk. Prostaglandin yang dikenal sebagai PGE-2 mempengaruhi perubahan dalam rahim, termasuk kontraksi, dan umumnya digunakan secara medis untuk menginduksi persalinan atau aborsi.
Berbagai bahan kimia dapat menghambat sintesis prostaglandin — aspirin adalah contoh yang terkenal. Baik COX-1 dan COX-2 dihambat oleh aspirin, yang mencegah oksigenasi asam arakidonat yang diperlukan untuk sintesis. Dengan mencegah aktivitas enzim, aspirin menghentikan jalur inflamasi dan mengurangi demam bersama dengan sensitivitas nyeri, karena keduanya menurun tanpa efek prostaglandin. Seiring dengan senyawa seperti ibuprofen, aspirin adalah salah satu obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Berbeda dengan steroid seperti kortison, NSAID mencegah produksi prostaglandin daripada mengobati efeknya.