Apa itu Sindrom Hidung Kosong?

Sindrom hidung kosong adalah kumpulan gejala yang terjadi sebagai akibat dari pasien tidak memiliki turbinat hidung yang memadai, struktur di hidung yang menyediakan fungsi yang diperlukan untuk pernapasan yang tepat. Jaringan hidung ini dapat hilang melalui turbinektomi, operasi yang menghilangkan beberapa atau semua turbinat hidung. Hasilnya adalah hidung pasien terlihat kosong saat dilihat pada computerized tomography (CT) scan, sebuah fenomena yang membuat Dr. EB Kern, MD, menciptakan frasa pada 1990-an. Beberapa gejala sindrom hidung kosong mungkin termasuk perasaan pasien seolah-olah dia tidak menghirup cukup udara, infeksi hidung, nyeri, dan pengerasan kulit pada hidung.

Salah satu fungsi turbinat hidung adalah menyampaikan pesan ke otak bahwa cukup udara yang melewati hidung untuk kelangsungan hidup manusia. Mereka juga memberikan hambatan udara dan meningkatkan tekanan udara, yang memungkinkan paru-paru mengembang dan mengempis dengan benar. Beberapa pasien dengan sindrom hidung kosong mungkin merasa seolah-olah mereka tidak menghirup udara yang cukup karena turbinat tidak hadir untuk menyampaikan informasi yang tepat ke otak, untuk menekan udara, dan untuk memberikan hambatan udara. Pasien lain mungkin merasa seolah-olah hidung mereka tersumbat, dan beberapa merasa seolah-olah mereka terus-menerus tercekik. Perasaan ini juga dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi, kecemasan, dan depresi.

Tanpa daya pelembab turbinat, seseorang mungkin juga mengalami gejala sindrom hidung kosong lainnya, yaitu kekeringan, nyeri, dan rasa terbakar. Dalam tubuh yang berfungsi normal, hidung akan cukup melembabkan udara sehingga ketika sampai ke paru-paru, kelembabannya sekitar 98%. Paru-paru membutuhkan udara lembab untuk berfungsi dengan baik, jadi tanpa turbin yang hadir untuk melembabkan udara, paru-paru mungkin tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Selain itu, turbinat menjebak uap air dari udara yang dihembuskan melalui hidung sehingga membantu mencegah dehidrasi.

Pengangkatan turbinat hidung juga dapat menyebabkan gejala lain dari sindrom hidung kosong: infeksi sinus. Turbinat menjebak partikel asing yang masuk ke hidung, dan tanpa turbin, hampir tidak ada yang bisa menghentikan partikel ini masuk ke sinus. Dengan demikian, seseorang dengan kondisi ini mungkin mendapati dirinya terus-menerus berjuang melawan infeksi sinus. Terkadang infeksi ini memerlukan penggunaan pembedahan untuk memperbaikinya.