Sinar krepuskular adalah sinar matahari yang terlihat seolah-olah berasal dari titik tertentu di langit, paling klasik Matahari, meskipun mereka juga dapat muncul di cakrawala yang berlawanan dengan Matahari. Sejumlah nama alternatif digunakan untuk menggambarkan sinar krepuskular, sering kali mengintegrasikan referensi agama, yang mencerminkan fakta bahwa fenomena visual yang mencolok ini dapat terlihat seperti tangan Tuhan di langit. Anda mungkin tahu cara-cara kusam seperti jari-jari Yakub, awan pecah, sinar Tuhan, jari Buddha, atau matahari menggambar air.
Faktanya, poros cahaya ini benar-benar sejajar satu sama lain, mereka hanya terlihat datang dari satu titik karena perspektif. Pikirkan sinar krepuskular sebagai satu set rel kereta api. Saat Anda melihat rel kereta api secara langsung, Anda mungkin memperhatikan bahwa mereka tampak berkumpul di suatu titik di kejauhan, meskipun tidak demikian halnya. Sinar krepuskular bekerja dengan cara yang sama.
Efek visual ini tercipta ketika sinar matahari secara bergantian dihamburkan oleh debu, hujan, salju, atau kabut, dan dikaburkan oleh sesuatu yang menimbulkan bayangan. Secara klasik, sinar krepuskular muncul sebagai poros cahaya yang datang dari awan, dengan sinar matahari menembus awan di tempat yang tipis sementara awan membayangi wilayah lain, menciptakan ilusi pilar cahaya. Sinar krepuskular juga dapat diciptakan oleh interaksi cahaya dan bayangan di hutan, dekat gunung, atau di wilayah yang dibangun dengan berat seperti distrik keuangan pusat kota.
Biasanya, sinar krepuskular muncul sekitar fajar dan senja, menjelaskan namanya: “krepuskular” berarti “berkaitan dengan senja.” Kondisi prima untuk melihat sinar krepuskular saat senja karena peningkatan kontras, yang membuat sinar cahaya ini jauh lebih terlihat. Namun, mereka dapat dilihat kapan saja sepanjang hari, tergantung pada kondisi.
Sebagian besar waktu, sinar krepuskular tampak memancar keluar dari Matahari. Namun, terkadang sinar anticrepuscular, yang muncul di seberang Matahari, dapat terlihat. Sinar krepuskular ini dibuat melalui pantulan cahaya dari Matahari terhadap awan atau permukaan lain yang berlawanan dengan Matahari. Pada beberapa kesempatan, sinar anticrepuscular bahkan dapat membingkai bulan saat mulai terbit, menciptakan citra visual yang sangat berkesan.
Poros cahaya ini biasanya digunakan dalam karya seni, khususnya seni religi, untuk menerangi suatu pemandangan dan menciptakan lebih banyak kontras dan ketertarikan visual. Fotografer sangat menyukai bekerja dengan sinar krepuskular, karena interaksi cahaya dan bayangan dapat menghasilkan komposisi fotografi yang sangat menarik.