Silinder hidrolik menghasilkan gerakan dan gaya linier dengan menggunakan cairan hidrolik bertekanan. Mesin industri yang ditenagai oleh silinder ini mampu membentuk logam atau bahan lain dengan kekuatan yang sangat tinggi dengan pasokan cairan bertekanan tinggi yang relatif kecil.
Alat berat, seperti ekskavator, mengandalkan kekuatan cairan hidrolik. Operator dengan mudah mengontrol cairan hidrolik bertekanan dengan menggunakan katup kontrol yang terhubung ke selang dan tabung distributor. Katup solenoida adalah jenis katup yang paling umum digunakan dengan silinder hidrolik karena memiliki reputasi keamanan dan keandalan. Katup tidak hanya mengontrol pelepasan cairan di dalam silinder, tetapi juga sering mencampur gas dan cairan.
Silinder hidraulik di dalam mobil tidak terhubung ke katup sebagai alat kontrol, melainkan mengandalkan hidraulik yang digerakkan oleh piston. Saat pedal rem diinjak, pedal mendorong piston di master silinder hidrolik dan slave piston yang terletak di setiap roda bekerja sama untuk menghentikan mobil.
Segel hidraulik sangat penting dalam kaitannya dengan fungsi aman silinder hidraulik. Industri yang menggunakan alat berat, seperti otomotif, dirgantara, pemerintahan, minyak, dan gas mengandalkan peningkatan teknologi segel hidrolik. Ledakan pesawat ulang-alik Challenger pada tahun 1986 terutama disebabkan oleh kerusakan segel hidrolik yang disebabkan oleh suhu rendah yang mengeraskan bahan bagian dalam segel, sehingga mencegah segel yang tepat.
Segel hidraulik yang aus juga menimbulkan masalah keamanan, tetapi sering kali dapat dicegah dengan menggunakan silinder hidraulik dengan permukaan bagian dalam yang halus. Permukaan luar silinder biasanya terbuat dari aluminium, baja, besi tuang, atau perunggu. Penutup silinder menahan batang piston dan dapat berbentuk persegi, bulat, atau dirancang khusus agar sesuai dengan setiap silinder tertentu.
Sistem hidrolik paling sederhana terdiri dari dua piston dan pipa berisi cairan. Piston yang digunakan dalam sistem hidrolik dibuat dalam satu, dua, atau tiga buah tergantung pada kecepatan dan gaya yang dibutuhkan oleh mesin. Satu bagian dari mesin konstruksi berat menggunakan hingga delapan silinder hidrolik yang mungkin membutuhkan sebanyak 100 galon minyak.
Sistem hidrolik air menggunakan air sebagai cairan untuk silinder hidrolik daripada minyak. Meskipun air lebih murah daripada minyak, serta tidak menimbulkan polusi, viskositas air yang rendah dan kualitas pelumasan yang buruk memerlukan sistem yang dirancang khusus untuk hidrolika air.