Apa Itu Sigmoidoskopi Kaku?

Sigmoidoskopi kaku adalah prosedur diagnostik yang dapat digunakan dokter untuk mengevaluasi kesehatan rektum pasien dan bagian bawah usus besar, atau usus besar. Sigmoidoskop adalah tabung dengan lampu terpasang yang dimasukkan ke dalam rektum. Sigmoidoskop fleksibel umumnya lebih sering digunakan, karena dokter dapat melihat lebih banyak usus besar, sedangkan sigmoidoskop kaku kadang-kadang masih dapat digunakan untuk orang-orang tertentu, seperti pasien muda yang mengalami pendarahan rektal. Pasien dapat menjalani prosedur ini untuk menentukan penyebab peradangan atau pendarahan. Ini memungkinkan dokter untuk melihat tumor, polip, dan pertumbuhan abnormal lainnya, dan untuk mendiagnosis wasir dan divertikulosis.

Untuk mempersiapkan sigmoidoskopi kaku, pasien harus mendiskusikan pengobatan dan kondisi medis mereka dengan dokter mereka, serta riwayat prosedur serupa di masa lalu. Obat apa pun yang mengandung zat besi mungkin perlu dihentikan untuk waktu yang singkat. Dokter mungkin meminta pasien untuk memeriksakan tinja, urin, atau darahnya sebelum sigmoidoskopi kaku. Ketika prosedur dijadwalkan, pasien harus mengatur agar orang lain mengantar mereka pulang dari rumah sakit.

Dokter dapat memberikan instruksi khusus mengenai konsumsi makanan sebelum prosedur. Sebelum penunjukan, pasien perlu menggunakan obat pencahar untuk menyiram usus dan enema pada pagi hari saat sigmoidoskopi kaku. Disarankan agar orang-orang mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman untuk janji temu.

Beberapa pasien mungkin lebih suka menerima obat penenang untuk mengurangi ketidaknyamanan. Begitu mereka berada di meja periksa, dokter akan meminta mereka untuk berbaring miring ke kiri dengan lutut ditekuk. Dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan dubur dengan jari yang bersarung tangan sebelum memasukkan sigmoidoskop. Kemudian, instrumen perlahan-lahan dipindahkan ke usus besar bagian bawah sementara dokter memeriksa gambar. Terkadang, polip kecil atau sampel jaringan dapat diambil untuk dianalisis.

Sigmoidoskopi kaku biasanya tidak memakan waktu lebih dari lima sampai 15 menit. Pasien akan diminta untuk berbaring diam untuk waktu yang singkat sementara mereka pulih. Mengeluarkan gas dapat membantu meringankan ketidaknyamanan.

Sebelum menjalani sigmoidoskopi kaku, pasien harus mendiskusikan potensi risiko dengan dokter mereka. Sangat jarang, lubang dapat robek di usus, yang disebut perforasi usus, atau pendarahan dapat terjadi jika biopsi, atau sampel jaringan kecil diambil. Infeksi usus besar yang mengikuti prosedur ini juga jarang terjadi. Pasien harus segera memberi tahu dokter mereka jika mereka mengalami sakit perut yang parah, demam, atau pendarahan rektum yang berat. Bantuan medis segera diperlukan bagi mereka yang buang air besar berdarah, muntah darah atau empedu, atau sembelit parah, serta mereka yang tidak bisa makan atau minum, tidak bisa buang air kecil, atau perutnya keras dan lunak.