Apa itu Sifat Resesif?

Sifat resesif adalah sifat yang disebabkan oleh gen resesif, yang berarti bahwa seseorang harus mewarisi dua salinan gen agar sifat tersebut terwujud. Sebaliknya, sifat dominan hanya membutuhkan satu salinan gen. Konsep sifat dominan dan resesif dalam genetika dikemukakan oleh Gregor Mendel, seorang ilmuwan abad ke-19 yang sering dianggap sebagai bapak genetika, berkat karyanya yang luas di bidang tersebut.

Ketika organisme seperti manusia bereproduksi, mereka menghasilkan anak-anak dengan warisan genetik dari kedua orang tua, yang disebabkan oleh peleburan sperma haploid dengan telur haploid untuk menciptakan organisme diploid. Dalam kasus manusia, materi genetik dikodekan dalam 46 kromosom, dengan 23 berasal dari masing-masing orangtua. Setiap kromosom mengandung serangkaian alel atau gen yang mengkode berbagai informasi, mulai dari warna mata anak hingga cara perkembangan kaki.

Ketika alel dari kedua orang tua adalah sama, seseorang dikatakan homozigot pada alel tersebut. Jika seorang anak mewarisi dua alel yang berbeda, seperti gen untuk rambut merah dan gen untuk rambut cokelat, ia dikatakan heterozigot pada alel tersebut. Ketika seseorang mewarisi alel yang sama dua kali, sifat itu akan terwujud apakah itu dominan atau tidak. Namun, ketika seseorang heterozigot, salah satu alel akan tetap tidak aktif, dan alel ini mewakili sifat resesif.

Gregor Mendel melakukan banyak pekerjaannya dengan kacang polong. Dalam perjalanan penelitiannya, ia mengetahui bahwa ungu adalah sifat dominan warna bunga, artinya bunga hanya perlu mewarisi satu gen ungu untuk menghasilkan bunga ungu. Putih, di sisi lain, adalah sifat resesif, jadi hanya kacang polong yang homozigot dengan putih pada alel tentang warna bunga yang akan mengembangkan bunga putih. Untuk singkatan, ia mengadopsi konvensi menggunakan huruf kapital untuk menunjukkan sifat dominan, dan versi huruf kecil untuk menunjukkan resesif, dalam hal ini P dan p untuk menunjukkan warna bunga.

Kehadiran resesif menjelaskan mengapa dua orang tua berambut gelap dapat memiliki anak berambut terang, karena gen untuk rambut terang adalah sifat resesif, dan karena itu tidak akan bermanifestasi pada orang tua yang memiliki gen untuk rambut gelap. Jika kedua orang tua dari seorang anak membawa gen dominan dan resesif, ada kemungkinan 25% bahwa anak akan mengembangkan rambut terang, kemungkinan 50% bahwa anak akan memiliki rambut gelap sementara membawa alel untuk rambut terang, dan 25%. kemungkinan bahwa anak akan homozigot untuk rambut gelap.