Apa itu Sesilia?

Sesilia adalah jenis amfibi yang tidak memiliki anggota badan, dan karena itu penampilannya seperti ular. Hewan ini biasanya ditemukan di daerah tropis Asia Selatan, Amerika Selatan, dan Afrika. Ada sembilan genera caecilian, yang mengandung beberapa lusin spesies. Caecilian khas memiliki kulit mengkilap dan ditutupi dengan cincin yang disebut annuli. Sesilia mungkin berwarna oranye, abu-abu, coklat, hitam atau kuning, meskipun beberapa spesies berwarna sangat cerah.

Para ilmuwan hanya tahu sedikit tentang sejarah evolusi hewan-hewan ini. Fosil paling awal yang ditemukan berasal dari periode Jurassic, dan tidak ada fosil caecilian yang ditemukan sampai sekitar tahun 1972. Catatan fosil menunjukkan bahwa caecilian awal mungkin memiliki anggota badan yang kecil dan belum berkembang, dan mata yang jauh lebih besar. Para ilmuwan percaya bahwa caecilian mungkin lebih dekat hubungannya dengan reptil bertelur daripada jenis amfibi lainnya, seperti katak.

Hewan-hewan ini biasanya hidup di bawah tanah, menggali tanah yang lunak dan gembur. Mereka sering memiliki mata yang sangat kecil, atau tidak memiliki mata sama sekali. Antena kecil yang ditemukan di antara mata dan lubang hidung memungkinkan mereka untuk menavigasi dan menemukan mangsa. Mereka biasanya memakan rayap, belatung, reptil kecil, pupa kumbang, moluska, dan satu sama lain. Ekskresi kulit beracun membantu melindungi mereka dari predasi.

Tanpa kaki, caecilian yang khas bergantung pada otot-ototnya yang kuat untuk mendorongnya melewati tanah yang gembur di mana ia biasanya membuat rumahnya. Hewan ini umumnya memiliki rahang yang kuat dan banyak gigi yang tajam. Kepala hewan itu hampir tidak bisa dibedakan dari ujung belakangnya. Beberapa spesies murni akuatik, dan semua spesies biasanya nyaman di air dan mampu berenang dengan sangat baik. Sebagian besar spesies memiliki paru-paru, tetapi mereka juga dapat menyerap oksigen melalui kulit mereka.

Beberapa jenis caecilian berkembang biak dengan bertelur, sementara yang lain melahirkan hidup muda atau muda dalam tahap perkembangan larva. Ketika caecilian betina adalah spesies yang bertelur, dia biasanya menyimpan telurnya di liang kecil di dekat tepi sungai. Yang muda biasanya menetas dalam tahap perkembangan larva. Mereka hidup di air, memakan plankton saat mereka berkembang. Sebagai orang dewasa, mereka umumnya muncul dari air untuk menjalani sisa hidup mereka di terowongan bawah tanah.

Ukuran caecilian dapat sangat bervariasi menurut spesiesnya. Beberapa spesies seukuran cacing tanah. Spesies yang lebih besar dapat tumbuh hingga ukuran dewasa 59 inci (1.5 meter). Tergantung pada spesiesnya, caecilian dapat hidup selama lima hingga 20 tahun.