Pembakaran terjadi ketika seseorang dengan sengaja menyebabkan sesuatu terbakar. Ini biasanya dilakukan dengan menyalakan api atau menggunakan alat untuk menyalakan api, meskipun banyak undang-undang juga mengkategorikan pengeboman sebagai pembakaran. Serangan pembakaran terjadi ketika api atau bom digunakan untuk melukai seseorang dengan sengaja. Jenis pembakaran ini biasanya dianggap sebagai pembakaran yang diperparah. Departemen pemadam kebakaran dan kepolisian menggunakan sejumlah metode untuk menentukan penyebab kebakaran, dan apakah itu akibat dari serangan pembakaran.
Pembakaran api dapat diatur dalam beberapa cara, termasuk menggunakan akselerator, yang biasanya berupa cairan atau gas yang sangat mudah terbakar. Bensin adalah salah satu akselerator yang paling umum digunakan selama serangan pembakaran. Akseleran cair umum lainnya termasuk minyak tanah, minyak, pelarut, dan alkohol. Jenis akselerator ini seringkali tidak berbahaya. Namun, ketika ada percikan atau nyala api yang mengenainya, kebakaran yang berbahaya dapat terjadi.
Pembakar biasanya menggunakan penyala untuk menyalakan api. Seringkali, ini bisa berupa sesuatu yang sederhana, seperti korek api, korek api, atau kain lap atau kertas yang dilempar ke akselerator. Namun terkadang, pelaku pembakaran menggunakan lilin pendek sebagai penyala, yang membutuhkan waktu untuk membakarnya. Pengkabelan pada perangkat seperti sakelar lampu dan kabel listrik juga dapat dirusak untuk menyebabkan percikan api yang akan menyalakan akselerator atau asapnya.
Meskipun akselerator dan penyala memudahkan penyalaan api oleh pelaku pembakaran, namun juga memudahkan petugas penegak hukum untuk menentukan bahwa api tersebut merupakan serangan pembakaran. Sebagian besar akselerator memiliki bau khas yang seringkali dapat dicium oleh peneliti. Detektor pembakaran katalitik, serta anjing yang terlatih khusus, juga dapat mendeteksi keberadaan beberapa asap akselerator. Banyak akselerator juga meninggalkan residu yang dapat menodai permukaan seperti lantai dan dinding. Jejak akselerator yang digunakan untuk menyalakan api juga dapat ditemukan di pakaian atau tangan pelaku.
Salah satu serangan pembakaran yang paling terkenal adalah di Amerika Serikat pada 11 September 2001, ketika teroris membajak empat pesawat. Dua sengaja menabrak World Trade Center di New York City, dan satu menabrak Pentagon di Washington, DC. Setelah kru dan penumpang berusaha merebut kembali pesawat keempat, pesawat itu jatuh di luar kota kecil di pedesaan Pennsylvania.
Akibat pembajakan pesawat ini, sekitar 3,000 orang tewas. Sebagian besar kematian diperkirakan disebabkan oleh kebakaran dan asap yang disebabkan oleh dampak tersebut. Juga, ratusan petugas pemadam kebakaran tewas ketika mencoba mengendalikan api dan menyelamatkan warga sipil.