Seni grafis Giclee adalah proses teknis untuk produksi cetakan seni rupa. Komputer awal dan proses cetak digital tidak memadai untuk membuat cetakan karya seni berkualitas museum. Seniman segera menemukan alternatif yang menyenangkan dengan menggunakan printer kelas atas yang digunakan oleh industri penerbitan. Sementara ini memungkinkan seniman kontrol yang lebih besar atas reproduksi karya mereka, itu tidak cocok dengan beberapa yang meremehkan penggunaan komputer dan printer sebagai terlalu umum. Istilah seni grafis giclee diciptakan untuk memberikan jenis cetakan baru ini nuansa yang lebih berkelas dan elegan.
Seniman dapat menghabiskan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun untuk satu lukisan atau karya seni lainnya. Hasil estetisnya bisa menakjubkan, tetapi hasil finansialnya bisa menimbulkan kesulitan. Sekalipun karya seni dijual dengan harga tinggi, seniman sering kali tidak melihat penghasilan lain dari karya tersebut setelah penjualan tunggal itu. Selama beberapa dekade, seniman telah dikompensasi dengan menjual reproduksi karya mereka yang lebih populer atau berprestasi. Reproduksi ini sering disebut hanya sebagai cetakan.
Proses seni grafis tradisional seperti litografi memiliki kekurangan. Reproduksi warna seringkali tidak tepat, dan cetakan harus diproduksi secara massal, yang berarti seniman harus membelinya dalam jumlah besar dan menemukan cara untuk menyimpan salinan yang tidak terjual dengan aman. Pencetakan digital awal bahkan lebih buruk, karena prosesnya tidak memadai untuk mereproduksi karya seni berkualitas tinggi dan tinta cepat memudar seiring waktu. Pada akhir 1980-an, sebuah alternatif ditemukan pada printer kelas atas yang digunakan oleh penerbit untuk membuat duplikat yang tepat dari buku mereka untuk tujuan proofreading dan kontrol kualitas. Ini adalah asal mula seni grafis giclee.
Printer ini sama-sama cocok untuk membuat reproduksi lukisan, foto, dan karya seni berkualitas tinggi lainnya. Mereka dapat mencetak pada permukaan apa pun, menggunakan inkjet untuk membuat detail halus, dan tidak kehilangan kualitas gambar bahkan pada cetakan yang sangat besar. Tinta arsip tahan lama segera ditambahkan, yang berarti seniman dapat membuat cetakan berkualitas museum, bahkan karya yang telah dibuat di komputer. Kelemahan utama adalah bahwa dunia seni sering menoleh ke seni yang dihasilkan komputer, menganggapnya kasar dan pejalan kaki. Pada tahun 1991, pembuat grafis Jack Duganne menciptakan istilah giclee yang terdengar elegan (diucapkan zhee-clay) untuk mengatasi kewajiban ini, mendasarkannya pada istilah Prancis untuk inkjet nozzle.
Seni grafis Giclee telah menjadi standar untuk reproduksi seni berkualitas tinggi. Kemajuan teknologi telah membuat printer terjangkau bagi seniman, yang dapat mencetak sebanyak atau sesedikit yang mereka butuhkan. Ungkapan seni grafis giclee masih menimbulkan kontroversi di kalangan seniman yang sifatnya sangat individualistis. Beberapa orang merasa itu adalah istilah sok untuk apa yang pada dasarnya adalah proses teknis sederhana. Lainnya ditunda oleh penggunaan kata di Prancis sebagai istilah slang yang berarti semburan, yang tidak benar-benar menyampaikan rasa keanggunan.