Apa itu Seni Bela Diri Campuran?

Seni bela diri campuran, juga dikenal sebagai pertarungan tanpa larangan, adalah olahraga pertarungan yang memadukan teknik dari berbagai seni bela diri, gulat Yunani-Romawi, tinju, dan Jiu-Jitsu Brasil. Meskipun bentuk pertarungan ini telah ada sejak akhir 1800-an, Bruce Lee-lah yang membuat gerakan ini populer dengan menciptakan gaya bertarung unik yang menggabungkan segalanya mulai dari tinju barat, karate, hingga anggar. Seni bela diri campuran tidak menjadi olahraga resmi sampai Ultimate Fighting Championship didirikan di AS pada tahun 1992. Pankration, sebuah bentuk yang awalnya dipraktikkan di Yunani sejak 648 SM, sekarang sedang dipertimbangkan untuk menjadi Olahraga Olimpiade.

Ada sangat sedikit aturan dalam seni bela diri campuran, yang semuanya ditetapkan selama sepuluh tahun terakhir. Sebelum itu, itu adalah olahraga pertarungan brutal di mana kesehatan pejuang selalu berisiko. Aturan baru menentukan bahwa gerakan tertentu, termasuk headbutts, menggigit, dan mencongkel mata, tidak diizinkan. Serangan ke daerah selangkangan, ginjal, dan trakea juga dilarang. Tidak ada asosiasi di seluruh dunia yang memimpin bentuk pertarungan ini, jadi peraturannya berbeda-beda di setiap negara. Perkelahian amatir biasanya memiliki seperangkat aturan yang lebih ketat, untuk melindungi kesehatan para petarung.

Pada dasarnya ada tiga tahap selama pertarungan seni bela diri campuran: pertarungan berdiri, pertarungan merebut, dan pertarungan darat. Pertarungan stand-up mencakup teknik seperti menendang, meninju, berlutut, dan menyikut lawan, sementara pertarungan darat melibatkan menahan lawan melalui penggunaan pegangan bergulat. Pertarungan clinch berarti menahan lawan, baik untuk mencegah serangan atau untuk mendapatkan posisi dominan saat berada di tanah.

Kebanyakan petarung menggunakan sarung tangan kecil selama pertarungan. Baik sarung tangan terbuka maupun tertutup, serupa dengan yang digunakan dalam tinju, diperbolehkan, tergantung pada jenis pertarungan, negara, dan kategori berat para petarung. Ada berbagai cara untuk meraih kemenangan dalam seni bela diri campuran: KO (KO), KO teknik (TKO), penghentian dokter, dan penyerahan, di mana seorang pejuang secara sukarela mengakui kekalahan. Wasit juga dapat menghentikan pertarungan jika mereka yakin salah satu petarung mengalami cedera yang signifikan. Banyak pelanggaran atau peringatan, seperti pemogokan ilegal atau melempar lawan keluar dari ring, dapat mengakibatkan diskualifikasi.