Semprotan hidung oksitosin mengandung hormon oksitosin, juga dikenal sebagai hormon cinta atau pelukan. Setelah dihirup, oksitosin telah terbukti menginduksi kontraksi persalinan, mengurangi aktivitas di wilayah amigdala otak, meningkatkan produksi ASI dan membantu proses ikatan antara ibu dan bayinya. Oksitosin juga dilepaskan selama gairah seksual dan orgasme, dan beberapa perusahaan memasarkan semprotan hidung oksitosin sebagai bantuan dalam meningkatkan gairah.
Oksitosin diproduksi oleh kelenjar pituitari dan dilepaskan selama menyusui atau stimulasi puting. Oksitosin bekerja dengan melakukan perjalanan melalui aliran darah ke kelenjar susu dan kemudian mempromosikan produksi dan pelepasan susu. Wanita yang mengalami kesulitan menyusui atau ibu angkat yang ingin menginduksi laktasi dapat menggunakan semprotan oksitosin untuk membantu proses ini. Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang menyusui dan menghasilkan tingkat oksitosin yang tinggi memiliki tekanan darah yang lebih rendah dan lebih tenang menghadapi situasi stres.
Kontraksi persalinan, yang melebarkan serviks, dapat diinduksi atau diperkuat melalui penggunaan semprotan hidung oksitosin. Oksitosin selalu ada di dalam tubuh, tetapi menjelang akhir masa kehamilan wanita, kadar progesteron menurun, dan kadar oksitosin memicu kontraksi otot. Jika kontraksi wanita tidak dimulai atau terlalu lemah untuk melebarkan serviks sepenuhnya, dorongan oksitosin dari semprotan hidung dapat membantu proses persalinan. Oksitosin biasanya hanya diminum setelah air ketuban wanita pecah.
Daerah amigdala otak, yang terletak di lobus temporal, memainkan peran penting dalam memproses emosi dan menyimpan ingatan tentang kejadian emosional ini. Amigdala sangat penting untuk bagaimana otak memproses dan merespons rasa takut, cemas, dan stres. Oksitosin mengurangi aktivitas di bagian otak ini, meningkatkan kemampuan seseorang untuk percaya dan berinteraksi dengan orang lain. Semprotan hidung oksitosin telah digunakan dalam penelitian di mana fobia sosial yang melemahkan para peserta sangat berkurang, dan telah menunjukkan hasil positif ketika dihirup oleh orang-orang dengan autisme atau skizofrenia.
Oksitosin juga merupakan hormon yang dilepaskan selama kontak fisik dan dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mempertahankan kontak mata dan mendorong respons ikatan manusia lainnya. Hormon ini juga hadir dalam tingkat yang lebih tinggi selama gairah seksual dan orgasme untuk pria dan wanita. Hormon meningkatkan kadar testosteron, dan mempromosikan ikatan antara pasangan seksual, dan dengan demikian telah dipromosikan sebagai produk untuk meningkatkan keintiman antara pasangan seksual.