Semen karet adalah perekat serbaguna yang terbuat dari polimer lateks yang dicampur dalam aseton atau pelarut lainnya. Paul Van Cleef menemukan perekat untuk digunakan di pabrik Van Cleef Brothers di Chicago, Illinois pada awal 1900-an.
Sebagian besar merek yang tersedia untuk dibeli saat ini memiliki formula dasar yang sama, meskipun banyak produsen melakukan sedikit penyesuaian setelah mengetahui bahwa benzena dalam semen karet dapat dikaitkan dengan perkembangan kanker tertentu. Hari ini, n-heksana dan n-heptana umumnya digunakan sebagai alternatif yang kurang beracun untuk benzena.
Semen karet murah dan mudah digunakan. Ikatan permanen dapat dibuat dengan menerapkannya pada permukaan atas dan bawah, sedangkan ikatan yang dapat diposisikan ulang dibuat dengan menerapkan perekat hanya pada satu permukaan. Selain itu, kelebihan perekat dapat terkelupas atau terhapus tanpa mengkerut atau merusak kertas atau benda lain yang direkatkan. Ini menjadikannya pilihan yang sempurna untuk pembuatan kartu dan kerajinan kolase.
Pada suatu waktu, semen karet biasa digunakan dalam scrapbooking. Namun, perajin saat ini sebagian besar telah meninggalkan praktik ini karena kekhawatiran bahwa keasaman perekat dapat merusak foto dan memorabilia. Jika Anda tertarik untuk membuat lembar memo, gunakan lem berkualitas arsip bebas asam sebagai gantinya.
Semen karet dapat menodai beberapa kain dan pelapis. Namun, Anda dapat menghilangkan noda ini dengan menyeka noda dengan sedikit pelarut pembersih kering diikuti dengan campuran air hangat dan deterjen pH seimbang ringan. Bilas area tersebut dengan air bersih dan biarkan mengering.
Sebagai tindakan pencegahan keamanan, semen karet harus selalu digunakan di area yang berventilasi baik. Hindari kontak dengan api terbuka dan jangan biarkan anak-anak menggunakannya tanpa pengawasan orang dewasa. Jika lem secara tidak sengaja mengenai mata Anda, bilas dengan air setidaknya selama 15 menit. Jika Anda menduga bahan kimia tersebut telah tertelan, segera hubungi Poison Control. Jangan mencoba menginduksi muntah tanpa terlebih dahulu mencari nasihat medis.
Dalam beberapa tahun terakhir, remaja telah menemukan bahwa semen karet berpotensi disalahgunakan sebagai inhalansia. Ketika asap dihirup secara teratur, mereka menghasilkan efek yang mirip dengan hasil konsumsi alkohol. Namun, efek menghirup atau mengendus lem ini dapat mencakup kerusakan otak, serangan jantung, pusing, halusinasi, dan masalah jantung atau paru-paru yang serius. Semen karet juga mengandung berbagai bahan beracun, termasuk paradichlorobenzene, trichloroethane, aseton, heptana, dan isopropil alkohol.