Apa itu Semantik?

Semantik adalah studi tentang makna dalam bahasa. Secara khusus, ini adalah studi tentang bagaimana makna terstruktur dalam kalimat, frasa, dan kata-kata. Istilah bahasa Inggris “semantik” berasal dari bahasa Yunani semantikos yang berarti menunjukkan atau memberi tanda. Semantik dapat diterapkan pada berbagai jenis sistem simbol, seperti bahasa komputer dan sistem pengkodean yang serupa. Secara umum, bagaimanapun, semantik umumnya mengacu pada bagaimana makna disampaikan melalui simbol-simbol bahasa tertulis. Semantik dapat dipahami ketika dikontraskan dengan istilah linguistik lain, sintaksis. Sintaks adalah studi tentang aturan tentang bagaimana simbol diatur. Sintaks adalah studi tentang struktur bahasa sedangkan semantik adalah studi tentang makna bahasa.

Saat mempelajari semantik, penting untuk mengenali arti kata atau istilah yang diterima secara umum daripada arti harfiahnya. Ambil istilah “pil air” misalnya. Istilah “pil air” adalah istilah yang diterima untuk jenis diuretik. Pil-pil ini sering diminum oleh orang-orang yang, karena satu dan lain alasan, menahan terlalu banyak air di dalam tubuh mereka. Jika kita melihat arti harfiah dari kata “pil air”, istilah itu tampaknya menunjukkan pil yang diisi dengan air. Tentu saja, justru sebaliknya; ketika pil tertelan itu menyebabkan seseorang kehilangan air.

Berikut adalah kutipan terkenal Groucho Marx yang sering dirujuk oleh para ahli bahasa dalam diskusi tentang semantik:
“Suatu pagi saya menembak seekor gajah dengan piyama saya. Bagaimana dia memakai piyama saya, saya tidak akan pernah tahu.”
Setelah membaca kalimat pertama, tampaknya Marx bangun pada suatu pagi dan menembak seekor gajah. Namun, Marx membalikkan makna kalimat dalam kalimat kedua di mana kita mengetahui bahwa gajah secara harfiah berada di dalam piyamanya.

Dalam studi semantik, makna yang diterima secara umum dari sebuah kata, frasa, atau kalimat dibandingkan dengan kemungkinan makna dari kata, frasa, atau kalimat yang sama. Ketika seseorang pertama kali membaca kata “tabrakan”, misalnya, sebuah kecelakaan mobil mungkin terlintas di benaknya. Namun, istilah ini juga dapat digunakan untuk membahas suara yang tercipta ketika sepasang simbol besar disatukan dalam sebuah karya musik, atau bagaimana ombak pecah di pantai berbatu.

Karena semantik adalah studi mendalami arti kata-kata, sering menggunakan sinonim dan antonim dalam penyelidikannya. Hal ini sangat umum untuk menggambarkan dunia di sekitar kita dalam hal yang berlawanan dan kesamaan. Misalnya, katakanlah seorang wanita bernama Grace mencoba menggambarkan penampilan putrinya. Dia mungkin berkata, “Dia tidak setinggi ayahnya, tapi dia persis seperti Bibi Drew.” Jika pendengar mengetahui ayah dan bibi dari anak perempuan yang sedang dideskripsikan, informasi ini mungkin akan membantunya untuk membayangkan seperti apa rupa putrinya. Latihan yang sama diterapkan oleh ahli bahasa ketika mereka menggunakan sinonim (kata-kata yang memiliki arti yang sama) dan antonim (kata-kata yang memiliki arti yang berlawanan) untuk menggambarkan sebuah kata, frase, atau kalimat.