Seleksi buatan adalah istilah ilmiah yang digunakan untuk menggambarkan pemuliaan tanaman dan hewan untuk sifat-sifat yang diinginkan dan tidak harus sifat-sifat yang memungkinkan keturunannya bertahan lebih baik di alam liar. Ini juga dikenal sebagai pembiakan selektif dan seleksi tidak alami. Proses tersebut dapat dianggap sebagai antitesis dari seleksi alam.
Proses seleksi buatan relatif mudah dilakukan. Tanaman atau hewan tertentu dipilih karena memiliki sifat genetik tertentu yang dapat diwariskan yang diinginkan oleh pemulia. Tanaman atau hewan tersebut kemudian dikawinkan dengan jenisnya yang lain dengan sifat yang sama, sehingga menghasilkan keturunan dengan potensi yang lebih tinggi untuk menunjukkan sifat tertentu. Siklus ini dapat diulang dengan keturunannya sampai sifat tertentu tercapai pada tingkat yang diinginkan.
Keturunan inbrida adalah salah satu potensi bahaya dari terlalu banyak seleksi buatan. Beberapa sifat sangat langka sehingga mungkin hanya ada dalam satu atau dua garis keluarga. Jika sifat itu resesif, dua anggota garis yang sama (kerabat) mungkin harus dikawinkan bersama agar sifat itu terlihat (diekspresikan). Pada hewan, ini dapat menyebabkan cacat genetik dan masalah serius lainnya.
Hasil seleksi buatan mudah dilihat. Siklus domestikasi anjing (gigi taring) yang dibiakkan oleh pemiliknya untuk menekankan sifat kurang agresif telah berlangsung selama ribuan tahun, dan telah menghasilkan ratusan ras berbeda yang hampir tidak mirip dengan nenek moyang serigala abu-abu mereka. Sapi perah dibiakkan dengan harapan dapat menghasilkan lebih banyak susu, tetapi beberapa sapi perah sekarang mengalami peningkatan infeksi dan masalah kesuburan. Kucing Persia yang dibiakkan untuk wajah yang sangat datar sering mengalami masalah pernapasan dan mungkin mengalami kesulitan makan. Semua sifat terdaftar yang dikembangbiakkan tidak membantu hewan bertahan hidup di alam liar, tetapi membuatnya lebih diinginkan oleh pemiliknya.
Charles Darwin menggunakan istilah seleksi buatan dua kali dalam bukunya, On the Origin of Species. Dalam referensi pertama, dia menulis tentang hal-hal kompleks dan indah yang dia yakini dapat diciptakan oleh manusia melalui proses. Dalam referensi kedua, ia menggunakan istilah tersebut untuk menjelaskan alasan perbedaan ras hewan di negara-negara dengan tingkat perkembangan yang berbeda. Darwin, bagaimanapun, tidak secara jelas mendefinisikan istilah dalam bukunya.