Apa itu Selatan Baru?

Menyusul hasil bencana Perang Saudara, bekas Negara Konfederasi Amerika (CSA) menghadapi lebih banyak tantangan sebagai negara yang kalah. Pendudukan federal dan rekonsiliasi paksa seperti “Sumpah Besi” memiliki efek demoralisasi yang serius pada banyak penduduk di Selatan. Dalam upaya untuk memproyeksikan kesetiaan baru kepada Serikat, orang Selatan terkemuka seperti editor Konstitusi Atlanta membuat kampanye hubungan masyarakat yang menggambarkan New South.

Sebelum Perang Sipil, negara bagian Utara umumnya memfokuskan ekonomi mereka pada manufaktur, sedangkan negara bagian Selatan berfokus terutama pada produksi mentah. Sebuah pabrik Utara akan memproduksi kain dari kapas yang disediakan oleh perkebunan selatan, misalnya. Karena Selatan sebelum perang menggunakan tenaga kerja budak untuk menyediakan barang-barang mentah ini, bagaimanapun, wilayah tersebut umumnya dipandang sebagai budaya agraris yang represif dengan sedikit menghormati kesetaraan manusia.

Setelah Perang Saudara, orang kulit putih Selatan terkemuka ingin menggambarkan Selatan Baru sebagai wilayah yang tidak lagi menganut mentalitas perkebunan dan kerja paksa di Selatan Lama. Wilayah ini memiliki kemampuan yang sama untuk mengembangkan manufaktur dan industri seperti Utara. Faktanya, kurangnya perwakilan serikat pekerja dan ketersediaan lahan komersial yang besar dan murah seharusnya membuat daerah tersebut lebih menarik bagi para pemimpin industri.

Ide New South ini memang populer di berbagai kota dan kota di Selatan, tetapi itu bukanlah keajaiban hubungan masyarakat yang diharapkan oleh banyak elit Selatan. Sementara banyak negara bagian Selatan mulai menjauhkan diri dari prasangka dan ketidaksetaraan Selatan Lama, masih ada sejumlah masalah yang terus menodai persepsi Selatan yang benar-benar baru. Pemisahan antara kulit hitam dan kulit putih masih menjadi praktik yang aktif, misalnya.

Selama tahun-tahun penuh gejolak gerakan Hak Sipil, klaim konversi Selatan Baru yang sukses terdengar sangat hampa. Hanya setelah pengesahan Undang-Undang Hak Sipil, banyak contoh pemisahan yang disetujui di beberapa negara bagian Selatan. Beberapa kritikus menganggap penerapan ide oleh politisi Selatan sebagai pesan kode untuk pemilih tertentu, seperti ungkapan “Hak Negara” menjadi singkatan rahasia untuk melanjutkan upaya pemisahan.

Wilayah Selatan memang berhasil mengembangkan industri dan manufaktur yang menyaingi tetangga Utaranya. Hubungan rasial telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan banyak mantan penduduk Rust Belt dan daerah bermasalah lainnya telah bermigrasi ke Selatan untuk mencari pekerjaan dan biaya hidup yang lebih rendah. Sementara gagasan Selatan Baru mungkin sebagian besar telah pensiun, Selatan yang sebenarnya sebagian besar telah berhasil mencapai banyak tujuan dan aspirasi aslinya.