Darah dan pembuluh darah adalah sistem transportasi dalam tubuh semua mamalia. Darah terdiri dari sejumlah jenis sel yang berbeda yang tersuspensi dalam plasma. Plasma sebagian besar terdiri dari air yang mengandung zat terlarut seperti glukosa, lipid dan asam amino. Jenis sel yang ditemukan dalam darah adalah sel darah merah, atau sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
Sel darah putih disebut juga leukosit. Ada dua kelompok utama leukosit – fagosit dan limfosit – yang keduanya terlibat dalam memerangi penyakit dan infeksi. Trombosit sebenarnya bukan sel, tetapi fragmen sel yang terlibat dalam pembekuan darah.
Sel darah merah juga disebut sebagai sel darah merah, sel darah merah dan eritrosit. Fungsi utamanya adalah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sel darah merah melakukan perjalanan melalui sistem pernapasan untuk mengumpulkan oksigen dan kemudian mereka bergerak melalui pembuluh darah ke jaringan lain di dalam tubuh. Struktur sel darah merah dimodifikasi untuk fungsi ini.
Eritrosit memiliki bentuk yang berbeda untuk memungkinkan sejumlah besar dari mereka terjadi di dalam darah. Mereka tidak mengandung nukleus dan bagian tengah selnya tenggelam, yang membuat mereka tampak seperti cakram bikonkaf. Jika apusan darah dilihat melalui mikroskop, ada banyak sel darah merah, yang mudah dilihat, karena mirip dengan donat.
Bagian dalam sel diisi dengan hemoglobin. Ini adalah molekul protein kompleks yang memiliki empat kelompok heme, yang mengandung zat besi. Hemoglobin berwarna merah, yang memberi warna pada sel darah merah. Juga, hemoglobin adalah protein yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen dalam darah. Fakta bahwa tidak ada nukleus memungkinkan ada lebih banyak molekul hemoglobin di dalam sel.
Ketika sel darah merah melewati paru-paru, ada konsentrasi molekul oksigen yang tinggi dibandingkan dengan di dalam sel. Molekul oksigen berdifusi melalui membran sel darah dan bergabung dengan hemoglobin untuk membentuk oksihemoglobin. Masing-masing dari empat kelompok heme dapat bergabung dengan molekul oksigen, sehingga setiap hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Ketika sel darah merah melewati jaringan, konsentrasi oksigen yang lebih rendah menyebabkan ikatan yang lemah antara oksigen dan hemoglobin putus. Molekul oksigen mudah terlepas dari kelompok heme dan berdifusi keluar dari sel darah merah. Molekul-molekul tersebut kemudian berdifusi ke dalam sel-sel jaringan lain yang membutuhkannya.
Di dalam sel darah merah, bisa ada hingga 250 juta molekul hemoglobin. Ini berarti bahwa hingga 100 juta molekul oksigen dapat dibawa oleh satu sel. Bentuk bikonkaf sel darah merah memberikan luas permukaan yang lebih besar, yang berarti bahwa tingkat penyerapan oksigen jauh lebih tinggi. Semua faktor ini menjadikannya metode transportasi oksigen yang sangat efisien ke seluruh tubuh.