Sel alfa adalah sel endokrin yang ada di dalam pankreas di daerah yang disebut pulau Langerhans. Sel-sel khusus ini menghasilkan hormon spesifik yang disebut glukagon. Hormon glukagon sangat penting untuk pengaturan kadar glukosa darah, yaitu jumlah glukosa, atau gula, dalam aliran darah.
Pankreas, yang terletak tepat di belakang dan sedikit di bawah perut, memainkan peran penting dalam proses pencernaan. Pulau Langerhan, dinamai untuk orang yang menemukannya pada tahun 1869, adalah wilayah di dalam pankreas yang terutama terdiri dari sel-sel endokrin penghasil hormon. Sel alfa berada di wilayah ini dan diperlukan untuk produksi hormon glukagon. Glukagon memainkan peran penting dalam meningkatkan glukosa darah, atau gula darah, tingkat.
Glukagon yang diproduksi oleh sel alfa berfungsi untuk meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh dengan memecah glikogen, zat yang diproduksi di hati, menjadi sejenis gula yang disebut glukosa. Proses pengubahan glikogen menjadi glukosa disebut glikogenolisis. Glukosa yang dihasilkan selama glikogenolisis memasuki aliran darah dan kemudian dibawa oleh darah ke berbagai sel dalam tubuh. Sel menggunakan glukosa sebagai bahan bakar, dan itu adalah sumber energi utama bagi tubuh.
Tubuh manusia secara konstan mengatur jumlah gula darah dalam aliran darah. Ketika kadar gula darah terlalu rendah, sel alfa dipanggil untuk beraksi, dan jumlah glukagon yang diperlukan dilepaskan, memicu proses glikogenolisis, yang menghasilkan produksi glukosa. Tanpa sel alfa, tubuh manusia tidak akan mampu memproduksi glukosa dan karenanya tidak akan mampu mempertahankan kadar glukosa darah yang memadai.
Ketika kadar gula darah terlalu rendah dan kondisinya tidak diperbaiki, masalah kesehatan yang serius dapat terjadi. Kondisi tersebut, yang disebut hipoglikemia, menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu. Seseorang dengan gula darah rendah mungkin merasa pusing, gemetar, dan lemah. Dia mungkin juga mengalami detak jantung yang cepat, berkeringat, atau memiliki penglihatan kabur. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa merosot dan menjadi lebih serius, menyebabkan kebingungan mental, kejang, tidak sadarkan diri, dan koma.
Orang yang menderita kondisi yang disebut diabetes sering mengalami kesulitan dengan jumlah glukosa yang berlebihan dalam aliran darah mereka. Kondisi ini terkadang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, yaitu zat yang memungkinkan sel untuk menyerap glukosa dari darah. Sel-sel seseorang mungkin juga resistif terhadap insulin, sehingga menghambat penyerapan glukosa dari darah. Untuk memperbaiki kondisi ini, obat kadang-kadang diresepkan yang menghambat produksi glukagon oleh sel alfa.