Sangat sedikit orang yang mengetahui berapa banyak perhitungan, kode, dan proses yang digunakan hanya untuk menampilkan karakter dari keyboard komputer ke layar. Salah satu bagian dari fungsi ini adalah scancode, atau kode heksadesimal yang setara dengan tombol yang ditekan pada keyboard. Ada kode pindaian untuk setiap tombol pada keyboard, dan ada kode pindaian terpisah lainnya saat kunci dilepaskan. Papan ketik untuk struktur karakter yang berbeda, seperti bahasa Asia, akan memiliki jumlah kode pindaian yang berbeda karena jumlah tombol yang berbeda. Ketika tombol ditekan, kode ditempatkan ke dalam buffer area sehingga komputer dapat memproses dan kemudian menambahkan karakter atau mengenali kuncinya.
Seluruh proses keyboard dapat dipisahkan menjadi beberapa langkah berbeda. Saat tombol ditekan, kode pindaian masuk ke buffer keyboard. Saat berada di buffer, interupsi digunakan untuk memberi tahu komputer bahwa ada sesuatu yang didorong pada keyboard. Setelah memahami bahwa kunci ditekan, komputer melihat buffer, memeriksa kode heksadesimal, kemudian menambahkan karakter atau atributnya ke layar.
Baik teks maupun karakter kontrol memiliki kode pindaian. Tombol teks adalah yang lebih umum digunakan — berisi huruf, angka, dan simbol — tetapi karakter kontrol juga sering digunakan. Karakter kontrol adalah karakter yang tidak membuat simbol apapun tetapi mempengaruhi dokumen atau pemrosesan karakter, seperti tombol “shift” atau tombol “enter”.
Setiap tombol pada keyboard sebenarnya memiliki dua kode pindaian yang berbeda, satu untuk menekan dan satu untuk melepaskan. Ketika sebuah kunci ditekan, itu memberikan satu kode pindaian, dan kode kedua menambahkan 128 ke nilai hex. Ini mungkin tampak tidak berguna, karena tampaknya jarang seseorang menahan kunci selama beberapa detik, tetapi ini sering dilakukan dengan beberapa karakter kontrol seperti tombol “shift” atau tombol “hapus”.
Nilai heksadesimal untuk setiap tombol berbeda berdasarkan keyboard. Setiap perusahaan memiliki keyboardnya sendiri, dan meskipun konfigurasinya mungkin mirip atau bahkan sama dengan yang lain, kode pindaiannya mungkin berbeda. Ini biasanya untuk memungkinkan pabrikan membuat keyboard dengan konfigurasi tombol yang berbeda atau untuk menambahkan fungsi baru ke keyboard, seperti tombol “cetak”.
Faktor lain dalam menentukan nilai heksadesimal dari setiap kunci adalah bahasa yang digunakan untuk membuatnya. Misalnya, keyboard Jepang dan Inggris memiliki jumlah tombol yang berbeda karena jumlah karakter yang digunakan berbeda. Negara-negara berbahasa Inggris yang berbeda, seperti Amerika Serikat dan Inggris, memiliki keyboard yang berbeda juga; sebagian besar keyboard bahasa Inggris memiliki 102 tombol, dan sebagian besar keyboard AS memiliki 101 tombol.