Apa itu satiris?

Seorang satiris adalah seorang seniman yang menggunakan sindiran sebagai mode ekspresi. Banyak satiris adalah penulis, tetapi mereka juga bisa menjadi pemain, penulis drama dan pidato, dan seniman visual seperti pelukis dan kartunis. Satire adalah bentuk ekspresi yang agak unik karena meskipun di permukaan lucu, ia membawa komentar yang tertanam, dan biasanya dimaksudkan untuk mengirim pesan atau membuat pernyataan, daripada murni lucu.

Banyak satiris bekerja di bidang satir politik, menggunakan sindiran sebagai sarana untuk mengomentari panggung politik. Satirisme mungkin menyerang tokoh masyarakat, hukum, dan berbagai tren politik yang menurut mereka patut diperhatikan. Seorang satiris juga dapat memeriksa masalah sosial. Para satiris seringkali cukup menggigit, dan humor mereka biasanya tidak sesuai dengan selera semua orang. Dalam beberapa kasus, satiris telah menjadi orang pertama yang secara terbuka membahas masalah sosial yang kontroversial, mengatakan dengan humor apa yang tidak dapat dikatakan dalam bahasa sederhana.

Praktek satire sudah kuno. Manusia telah lama menyukai humor, dan mereka juga telah lama menjadi penggemar mode ekspresi yang dapat berlapis-lapis dan kompleks. Secara historis, satire terkadang menjadi satu-satunya cara untuk membuat pernyataan politik terbuka. Orang tidak bisa mengatakan “Saya benci Raja”, misalnya, tetapi mereka dapat menggunakan Raja dalam kartun politik yang mengirimkan pesan yang jelas tentang Raja. Satire terus menjadi alat yang berharga untuk ekspresi politik di beberapa wilayah di dunia di mana orang tidak memiliki kebebasan berbicara; satiris dapat bersembunyi di balik kedok bahwa itu adalah humor, dan arti dari humor itu terserah interpretasi.

Banyak satiris berjalan di garis yang bagus. Komentar mereka mungkin menyinggung beberapa orang, dan beberapa topik dianggap tidak pantas untuk digunakan sebagai sarana humor. Di beberapa negara, pembatasan kebebasan berbicara juga dapat berdampak pada satiris. Misalnya, beberapa negara memiliki undang-undang lèse majesté yang melarang “melukai” monarki, dan dengan demikian para satiris harus memperhatikan langkah mereka atau akhirnya dipenjara atau didenda. Demikian juga, satiris kadang-kadang dituduh pencemaran nama baik atau fitnah oleh target kecerdasan mereka.

Orang dapat mendekati karier sebagai satiris dari sejumlah perspektif. Beberapa lulusan sekolah seni atau program penulisan yang tertarik pada humor, yang lain adalah pemain, dan yang lain mengembangkan suara satir mereka sendiri secara mandiri. Pekerjaan sering dimulai dengan pekerjaan kecil seperti kolom di koran lokal atau undangan berkala untuk membuat kartun politik, dengan satiris menarik lebih banyak perhatian dan pekerjaan karena karyanya menjadi lebih terkenal. Seorang satiris mungkin juga memulai dengan pekerjaan seperti membantu penulis di acara televisi atau memberikan dukungan untuk stand up comic yang menggunakan satire.